Teror di Tahun Politik

 

Oleh: Dr. Edy Purwo Saputro, MSi

Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Solo

Tahun politik nampaknya semakin rentan terhadap iklim sospol dan karenanya realitas dari kasus teror di Surabaya kemarin menjadi pembelajaran agar pemerintah tidak justru terlena dengan hiruk pikuk tahun politik, baik dalam pilkada serentak atau pilpres pada tahun 2019. Selain itu, transformasi keperilakuan terorisme juga perlu dicermati karena kini telah melibatkan keluarga termasuk juga pelibatan anak-anak. Artinya, jejaring sel yang ada harus dicermati agar tidak menyebar dan menebar ancaman terorisme baru di masyarakat. Selain itu, kepedulian masyarakat nampaknya juga semakin penting agar tidak abai dan lalai terhadap iklim yang ada di sekitarnya. Betapa tidak, perakitan bom di rusunawa jelas memberikan risiko yang sangat besar dan tentu ini akibat abai dan lalai yang dilakukan masyarakat.

Yang pasti pemerintah jangan reaktif dibalik kasus terorisme kemarin karena reaktif ini justru berdampak negatif terhadap iklim sospol. Betapa tidak, pasca aksi teror kemarin ternyata kemudian pemerintah melakukan aksi bersih-bersih terhadap terorisme yang kemudian cenderung dilakukan generalisasi yang salah, termasuk juga munculya stigma negatif terhadap busana cadar dan santri yang kemudian viral di medsos. Sebenarnya, itu semua tidak perlu terjadi jika pemerintah bersikap proaktif terhadap jejaring sel teror yang masih belum muncul di permukaan karena dengan proaktif maka antisipati dibalik maraknya aksi teror bisa dilakukan secara lebih cepat. Oleh karenanya peran penting dari Komando Operasi Khusus Gabungan atau Koopsusgab menjadi relevan saat ini.

Terlepas dari berbagai teori yang muncul dibalik terorisme kemarin, yang jelas, realitas dibalik itu semua harus juga dicermati. Betapa tidak, kesenjangan hasil pembangunan di berbagai daerah, kemiskinan yang ada dan juga fakta pengangguran yang secara prinsip ekonomi rentan memicu sentimen negatif bisa berdampak terhadap riak-riak kebencian. Jika ini tidak direduksi maka ancaman munculnya terorisme berbasis ekonomi semakin besar dan karenanya faktor ekonomi juga perlu menjadi perhatian pemerintah. Meski sejatinya muasal dari paham terorisme bisa dipicu banyak aspek, tetapi bukan tidak mungkin juga jika ancaman dari riak ekonomi bisa menjadi stimulus yang memberikan kemudahan dalam pencucian otak dan menanamkan mindset kepada individu tertentu yang kemudian rentan untuk disalahgunakan demi kepentingan tertentu berbalut agama.

Imbas dari teror di Surabaya kemarin tidak saja mengacu sektor ekonomi, tetapi juga di bursa dan pariwisata. Padahal, tidak berselang sepekan ada momen ramadhan yang juga membutuhkan jaminan rasa aman dan nyaman. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk tidak respek terhadap berbagai ancaman teror di lingkungan sekitar dan karenanya hal ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan karena ini bisa menjadi muara dan munculnya riak-riak konflik dalam menebar aksi teror sehingga mengancam stabilitas sospol dan juga rasa aman di masyarakat. Sikap reaktif memang harus disingkirkan karena riak terorisme akan terus muncul sehingga jelas semua butuh sikap proaktif untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan negatif yang akan muncul.

 

BERITA TERKAIT

Produk Keuangan Syariah

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah   Selain bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh keberkahan dan ampunan, bulan yang suci…

Gejolak Harga Beras

  Oleh: Dr. Edy Purwo Saputro, MSi Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta   Ada pemandangan aneh ketika kemarin rakyat rela…

Risiko Fiskal dalam Pembangunan Nasional

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Risiko dapat dimaknai sebagai kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang…

BERITA LAINNYA DI

Produk Keuangan Syariah

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah   Selain bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh keberkahan dan ampunan, bulan yang suci…

Gejolak Harga Beras

  Oleh: Dr. Edy Purwo Saputro, MSi Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta   Ada pemandangan aneh ketika kemarin rakyat rela…

Risiko Fiskal dalam Pembangunan Nasional

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Risiko dapat dimaknai sebagai kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang…