BI - Pemerintah Cermati Pergerakan Rupiah

 

 

NERACA

 

Jakarta - Pemerintah bersama dengan Bank Indonesia akan terus mencermati pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang masih terpengaruh oleh tekanan eksternal akibat normalisasi kebijakan moneter di AS. "Kita dan BI terus mencermati perkembangan yang terjadi dengan mata uang dolar AS, terutama yang memang akan terus mengalami pergerakan di dalam konteks normalisasi kebijakan di AS," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, akhir pekan kemarin.

Untuk meredam gejolak tersebut, Sri Mulyani memastikan pemerintah akan menjaga pondasi ekonomi Indonesia dari sisi APBN agar kepercayaan para pelaku pasar tidak tergerus oleh tekanan global yang juga disebabkan oleh perkembangan geopolitik. "Hasil dan kinerja sampai Mei menunjukkan APBN baik dari sisi pendapatan yaitu perpajakan dan PNBP yang meningkat sangat signifikan dan belanja negara tetap terjaga dan defisit terus dijaga sesuai UU APBN," ujarnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga meyakini bank sentral telah mempunyai bauran kebijakan dari sisi moneter yang disiapkan untuk menjaga stabilitas perekonomian. "Kami bersama-sama akan menjaga perekonomian Indonesia karena ketidakpastian yang berasal dari 'policy' AS, baik itu ekonomi maupun di bidang geopolitik, pasti mempengaruhi harga minyak, suku bunga global, maupun mata uang," ujarnya.

Melalui upaya koordinasi tersebut, Sri Mulyani mengharapkan pondasi ekonomi nasional makin kuat dan kinerja pembangunan tidak terganggu, meski saat ini sedang terjadi gejolak nilai tukar di pasar finansial. Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore bergerak melemah sebesar 99 poin menjadi Rp14.144 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.045 per dolar AS.

Selain itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, juga ditutup melemah sebesar 32,61 poin karena terpengaruh sentimen negatif dari pergerakan rupiah. "Mata uang rupiah yang melemah menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi IHSG kembali berada dalam area negatif," ujar Analis Teknikal Panin Sekuritas William Hartanto.

IHSG BEI ditutup melemah 32,61 poin atau 0,56 persen menjadi 5.783,31, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 8,01 poin (0,86 persen) menjadi 918,89. Ia mengatakan nilai tukar rupiah yang masih berada di atas level Rp14.000 per dolar AS ini di luar ekspektasi pelaku pasar, karena sebelumnya BI telah memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan.

 

BERITA TERKAIT

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…

Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 - Tingkatkan Literasi Keuangan

Tingkatkan Literasi Keuangan Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 NERACA Jakarta - Komitmen untuk…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…

Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 - Tingkatkan Literasi Keuangan

Tingkatkan Literasi Keuangan Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 NERACA Jakarta - Komitmen untuk…