Kementan Kejar Tanam Karawang Lewat Inpari 33

NERACA

Jakarta – Tim Upaya Khusus Swasembada (Upsus) Padi Kementerian Pertanian melakukan Gerakan Tanam Luas Tambah Tanam di Karawang, Jawa Barat, setelah melakukannya di Kabupaten Bekasi dan Subang.

"Mumpung air masih cukup tersedia, kita kejar masa tanam padi agar dapat tumbuh subur dan panen berlimpah," kata Ketua Penanggung Jawab Tim Upsus Provinsi Jawa Barat, Banun Harpini, melalui keterangan tertulis di Jakarta, disalin dari Antara.

Kementan juga mendorong agar petani menggunakan benih varietas Inpari 33 yang tahan terhadap organisme pengganggu tumbuhan dan memiliki produktivitas yang tinggi. Ketua kelompok tani Sri Rejeki, Mahsun, menyampaikan bahwa anggota di desanya telah banyak beralih dari benih Ciherang yang sudah mulai rentan terhadap organisme pengganggu tumbuhan (opt) ke benih Inpari 33. "Pada masa tanam Oktober-Maret yang lalu, produksinya bagus, rata-rata 8 ton per hektare dan tahan zonk atau wereng," tutur Mahsun.

Kementan mendorong petani melakukan panen, tanam dan panen secara berkesinambungan melalui Gertam LTT. Gerakan ini dilakukan oleh petani bersama dengan tim upsus. Hal ini� guna memenuhi target ketersediaan beras yang telah ditetapkan dan mencapai kesejahtaraan petani.

Kementerian Pertanian telah memyiapkan teknologi baik benih pupuk dan alsintan. Petani dapat memaksimalkannya dan juga cermat dengan ketersediaan air sehingga ancaman terhadap hama dan gagal panen dapat diantisipasi.

Banun bersama jajaran tim upsus yang terdiri dari Dinas Pertanian dan Kodim 0604 Kabupaten Karawang menargetkan Gertam LTT pada Mei ini seluas 13.411 ha. Ia optimistis petani dengan bantuan optimalisasi traktor dalam pengolahan lahan dapat segera mengejar percepatan seluas 9.089 ha hingga akhir Mei 2018.

Ia bersama Kepala UPTD Kecamatan Lemah Abang, Dedi, pada kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pendampingan tim upsus terutama bantuan pengendalian wereng yang sempat terjadi di akhir tahun 2017.

Kondisi tersebut dapat diatasi dengan baik ditambah dengan bantuan alsintan, benih dan pupuk. Alhasil padi dengan masa tanam Oktober-Maret (OkMar) berhasil dipanen dengan provitas tinggi dan harga padi petani yang terjaga. Pada kesempatan yang sama, Banun juga memimpin rapat koordinasi konsolidasi data LTT bulan Maret-April 2018.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian menobatkan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan sebagai presiden lada putih, karena dinilai sebagai kepala daerah yang paling berkomitmen mengembangkan komoditas itu.

"Gubernur Kepulauan Babel ditetapkan sebagai Presiden Lada, karena komitmen dalam pengembangan lada," kata Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Bambang di Pangkalpinang, disalin dari Antara di Jakarta.

Ia mengatakan saat ini produktivitas lada Indonesia pada urutan ke dua dunia atau berada di bawah Vietnam. Untuk mengejar ketertinggalan itu, maka harus ada komitmen dari semua pihak untuk terus mengembangkan jenis rempah ini. "Luas kebun lada di Indonesia pada 2002 sampai 2014 mengalami peningkatan. Untuk itu luas kebun lada ini harus ditingkatkan," ujarnya.

Untuk itu bagi daerah yang konsen dalam pengembangan lada, maka akan mendapatkan prioritas dari pemerintah pusat. "Bagi daerah yang serius mengurus lada, akan menjadi prioritas dalam alokasi APBN," katanya.

Ia mengatakan penguatan kelembagaan petani lada sangat penting untuk mengembangkan perkebunan rempah-rempah ini. Jika kelembagaan petani tidak kuat, maka daya tawar petani akan semakin lemah. "Ini kunci membangun perkembangan lada. Sampai hari ini agro industri perkebunan lada tidak berkembang, karena kelembagaan petani kurang baik," katanya.

Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan menyambut penobatannya sebagai Presiden Lada oleh Dirjen Perkebunan ini. "Saya bertekad dan terus berusaha keras untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas lada, guna meningkatkan kesejahteraan petani di daerah ini," katanya.

Sementara itu, secara terpisah, Pengembangan perkebunan dan industri kelapa sawit sangat efektif menekan angka kemiskinan, karena banyak rakyat kecil yang terlibat dan dampak berantainya sangat besar. Hal itu terungkap pada konferensi internasional tentang pengentasan kemiskinan bertajuk "Eradicating Poverty Through The Agriculture and Plantation Industry to empower peace and humanity" di Universitas Pontificial Urbana di Roma, Italia, disalin dari Antara, yang dihadiri Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan. "Sektor pertanian sangat penting bagi Indonesia dan minyak sawit memberi kontribusi terbesar," kata Luhut Binsar.

 

BERITA TERKAIT

2024 Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi Tepat Sasaran

NERACA Jakarta – Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah menyalurkan subsidi energi 2024 tepat sasaran. Melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai…

Pemurnian Nikel di Kalimantan Timur Terima Tambahan Pasokan Listrik - TINGKATKAN HILIRISASI

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong industri untuk meningkatkan nilai tambah melalui…

IKM Furnitur Perlu Ciptakan Produk Inovatif dan Ramah Lingkungan

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) aktif memberikan fasilitasi akses promosi dan pemasaran kepada industri kecil dan menengah (IKM) furnitur…

BERITA LAINNYA DI Industri

2024 Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi Tepat Sasaran

NERACA Jakarta – Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah menyalurkan subsidi energi 2024 tepat sasaran. Melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai…

Pemurnian Nikel di Kalimantan Timur Terima Tambahan Pasokan Listrik - TINGKATKAN HILIRISASI

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong industri untuk meningkatkan nilai tambah melalui…

IKM Furnitur Perlu Ciptakan Produk Inovatif dan Ramah Lingkungan

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) aktif memberikan fasilitasi akses promosi dan pemasaran kepada industri kecil dan menengah (IKM) furnitur…