Presiden: Teror Bom Tindakan Biadab

Presiden Joko Widodo menyatakan serangkaian aksi terorisme di tiga Gereja di Surabaya merupakan tindakan biadab dan di luar batas kemanusian. "Tindakan terorisme kali ini sungguh biadab dan di luar batas kemanusian yang menimbulkan korban anggota masyarakat, anggota kepolisisan dan juga anank-anak yang tak berdosa," kata Presiden saat menjenguk korban teror di tiga Gereja di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, Minggu sore.

Presiden juga mengutuk para pelaku yang mengunakan dua anak yang berumur kurang lebih 10 tahun digunakan untuk pelaku bon bunuh diri. "Tak ada kata yang dapat menggambarkan betapa dalam duka cita kita, semua atas jatuh korban akibat serangan bom diri di Surabaya ini," kata Kepala Negara, menegaskan.

Jokowi juga mengatakan bahwa terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusian dan tidak ada kaitannya dengan ajaran agama apapun. "Semua ajaran agama menolak terorime, apapun alasannya," ujar Presiden yang didampingi Menko Polhukam Wiranto dan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnivian.

Presiden menegaskan bahwa dirinya telah memerintahkan kepada Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akar-akarnya. "Seluruh aparat negara tidak akan membiarkan tindakan pengecut semacam ini, dan mengajak semua anggota masyarakat untuk bersama-sama memerangi terorisem radikalisme yang bertentangan nilai-nilai agama, nilai luhur kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan da nilai kebhinnekaan," tegasnya.

Presiden juga mengimbu seluruh rakyat di seluruh pelosok Tanah Air agar semuanya tetap tenang dan menjaga persatuan serta tetap waspada. "Dengan upaya bersama seluruh bangsa, terorisme dapat kita berantas. Kita harus bersatu melawan terorisme," katanya.

Presiden juga mendoakan para korban yang meninggal dunia semoga mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikalasan. "Untuk korban yang luka-luka mari kita doakan agar diberi kesembuhan dan negara, pemerintah menjamin semua biaya," tuturnya.

Sementara Juru bicara Hubungan Internasional dan Kebijakan Keamanan Uni Eropa Maja Kocijancic menilai serangan bom terhadap masyarakat yang menjalankan ibadah di tiga gereja di Kota Surabaya bertentangan dengan tradisi budaya keberagaman di Indonesia. "Budaya ini merupakan sumber inspirasi untuk banyak pihak di berbagai belahan dunia, khususnya di saat-saat adanya ketegangan, seperti sekarang," kata Maja melalui keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Senin siang.

Komunitas Uni Eropa juga menyampaikan bela sungkawa kepada para sahabat dan pihak keluarga korban yang tewas dalam tiga ledakan bom terpisah, dan mengharapkan yang terbaik untuk pemulihan dari para korban luka.

Dalam pernyataannya tersebut dia juga menyampaikan bahwa Uni Eropa akan terus bekerja sama erat dengan Indonesia dalam upayanya melawan terorisme dan radikalisme. "Kami berdiri dalam solidaritas dengan pemerintah dan masyarakat Indonesia di masa memprihatinkan ini," ujar Maja menambahkan.

Sejumlah negara sahabat juga menyampaikan pernyataan sikap dan belasungkawa atas peristiwa teror yang terjadi di Surabaya. "Pemerintah Korea Selatan mengecam keras teror bom yang terjadi di gereja-gereja di Kota Surabaya, pada pagi 13 Mei waktu setempat," kata Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Chang-beom Kim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (13/5).

Pemerintah Korea Selatan menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga korban yang ditinggalkan dan semoga semua korban luka dapat segera pulih.

Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono turut menyampaikan rasa simpati serta belasungkawa kepada para korban meninggal beserta keluarga mereka, serta simpati yang mendalam kepada seluruh korban luka yang saat ini dalam perawatan di rumah sakit. "Saya merasa terkejut dan sangat marah, teror serta tindakan tirani semacam ini dengan alasan apapun tidak bisa dimaafkan. Kami mengutuk dengan keras aksi tersebut," tukas Menlu Kono.

Sementara itu, Pemerintah Amerika Serikat melalui Kedutaan besarnya di Jakarta juga mengutuk serangan bom yang terjadi di tiga gereja di Surabaya. "Amerika Serikat mengutuk keras serangan terhadap tiga gereja di Surabaya pagi hari ini," kata pernyataan pada laman resmi Kedutaan Besar AS yang dikutip Antara.

 

Bukan Agama

 

Sedangkan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengutuk serangan bom bunuh diri di Kota Surabaya, Jawa Timur, demikian keterangan pers pada laman resmi OKI yang dipantau Antara di Jakarta, Senin.

Sekretariat Jenderal OKI mengecam keras tindakan kriminal teroris yang menargetkan jemaat Misa Minggu di tiga gereja di kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya.

Sekretaris Jenderal OKI, Yousef Al-Othaimeen mengatakan OKI menegaskan kembali posisi prinsipnya bahwa kekerasan dan terorisme tidak boleh dikaitkan dengan agama, kebangsaan, peradaban, atau kelompok etnis apa pun.

Sekjen OKI menekankan bahwa ekstremisme keras dan terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya, termasuk kekerasan terhadap warga sipil dan serangan bunuh diri, bertentangan dengan prinsip-prinsip suci Islam dan menghina keragaman agama masyarakat Indonesia. Sekjen OKI menyatakan solidaritas OKI dengan rakyat Indonesia.

Dia juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban atas tindakan keji yang terjadi terhadap para korban dan berharap para korban luka-luka dapat cepat pulih.

Pemerintah Iran melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri Bahram Qassemi secara keras mengecam serangan teroris yang menyasar tiga gereja di kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya, kemarin.

Dalam sebuah pernyataan resmi yang dikeluarkan pada hari Minggu, Qassemi menyampaikan perasaan simpati kepada para warga dan pemerintah Indonesia, serta para anggota keluarga yang menjadi korban dari serangan keji tersebut. "Iran mengutuk segala bentuk serangan brutal yang dilakukan teroris baik secara individual maupun berkelompok di manapun di dunia," tutur Qassemi melalui keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Senin.

Lebih jauh ia menekankan bahwa satu-satunya cara untuk menghadapi tindakan keji dan tidak berperikemanusiaan seperti ini ialah dengan persatuan kepada seluruh kawasan dan negara-negara internasional.

Serta upaya global untuk memperoleh pemahaman presisi pada otak dan sponsor terorisme serta secara serius memerangi fenomena global yang buruk ini dari segala aspek. (ant)

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…