NERACA

Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI kembali menerima mandat sebagai auditor Akademi Anti Korupsi International (International Anti Corruption Academy/IACA) atas Laporan Keuangan tahun buku 2018-2020. Dalam keterangan resmi di laman BPK, Kamis (17/5), BPK menjadi auditor lembaga tersebut setelah auditor BPK Thomas Gatot Hendarto terpilih sebagai anggota dari auditor eksternal independen IACA.

Berdasarkan keputusan AICA's Board of Governors tanggal 7 Maret 2018, BPK akan untuk melakukan pemeriksaan selama tiga periode atas Laporan Keuangan IACA tahun buku 2018 – 2020. IACA adalah organisasi internasional yang berbasis di Laxenburg, Austria yang didirikan oleh United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), INTERPOL, European Anti-Fraud Office(OLAF) dan Negara Austria pada 8 Maret 2011.

Akademi tersebut didedikasikan untuk peningkatan pengetahuan dan kemampuan praktek di bidang anti korupsi dan pemberdayaan para profesional untuk menghadapi tantangan di masa depan. Akademi ini menawarkan pelatihan yang terstandardisasi, program gelar akademik, serta kegiatan membandingkan kinerja (benchmarking) untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman di bidang anti-korupsi.

Penunjukan Thomas Gatot Hendarto sebagai bagian dari tim auditor eksternal independen IACA merupakan penunjukan kedua bagi BPK. Sebelumya auditor BPK Amri Lewa telah menjalankan pemeriksaan atas Laporan Keuangan IACA tahun buku 2015 - 2016. IACA telah memberikan apresiasi yang tinggi atas kinerja Amri Lewa sebagai auditor dan atas kecakapannya sebagai juru bicara auditor eksternal independen IACA.

Penunjukan kembali BPK ini makin meningkatkan peran dan keberlangsungan keterwakilan Indonesia di organisasi-organisasi internasional. Diharapkan BPK dapat mendorong makin terwujudnya transparansi dan akuntabilitas di berbagai organisasi internasional di masa yang akan datang.