Penyaluran KUR Hingga April Capai 38%

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memastikan realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga akhir April 2018 telah mencapai kisaran 38 persen atau sekitar Rp45,6 triliun dari target Rp120 triliun. "Realisasi KUR sampai April bagus, empat bulan mencapai 38 persen dari target tahunan," kata Darmin, seperti dikutip antara, kemarin.

Darmin memperkirakan realisasi KUR pada akhir tahun bisa melebihi plafon sebesar Rp120 triliun, apabila tren peningkatan penyerapan selama empat bulan ini terus berlangsung. "Karena kalau empat bulan, sepertiga tahun kan itu, 38 persen kali tiga itu 114 persen. Jadi ya bagus memang," ujarnya. Meski demikian, penyaluran KUR produksi sedikit menurun pada periode ini karena sedang memasuki masa panen. Namun ia menyakini realisasi KUR produksi akan meningkat jelang masa tanam pada Mei hingga Juli. "Kalau habis panen petani itu bayar kredit, karena mereka membayar setelah panen," kata Darmin lagi.

Sebelumnya, pemerintah menargetkan sebanyak 50 persen dari pagu KUR sebesar Rp120 triliun dapat disalurkan kepada sektor produktif. Sektor produktif yang dimaksud adalah sektor pertanian, perikanan, kehutanan, industri pengolahan, konstruksi, dan jasa produksi. Porsi KUR untuk sektor produktif juga meningkat setiap tahunnya mulai dari 2015 sebesar 17 persen, pada 2016 menjadi 22 persen dan pada 2017 sebanyak 40 persen.

Disamping itu, Kementerian Keuangan mengaku tengah memproses pembayaran subsidi KUR ke sejumlah bank penyalur program kredit tersebut. Pasalnya, mulai tahun ini pemerintah menurunkan bunga KUR dari 9 persen menjadi 7 persen untuk penerima kredit. Artinya, selisih bunga tersebut ditanggung oleh pemerintah.

Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo menjelaskan saat ini para bank penyalur, khususnya bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah memasukkan laporan realisasi penyaluran KUR periode Januari-April 2018 ke Kemenkeu melalui Sistem Informasi Kredit Program (SIKP).

Setelah laporan diterima, Kemenkeu akan memeriksa dan melakukan validasi data. Bila semua data telah dinyatakan valid, maka Kemenkeu akan mencairkan anggaran untuk membayar subsidi bunga KUR tersebut. "Sekarang sedang proses (pelaporan). Kalau datanya sudah valid dari semua dokumen, nanti langsung dibayar," ujar Mardiasmo.

Kendati begitu, Mardiasmo masih enggan merinci berapa jumlah subsidi bunga yang harus dibayarkan pemerintah berdasarkan realisasi penyaluran tiap-tiap bank. Namun, pembayaran tersebut akan disesuaikan dengan permintaan masing-masing bank sesuai dengan laporan yang disampaikan. “Pembayarannya sesuai permintaan (dari bank berdasarkan laporan yang disampaikan)," imbuhnya.

 

 

BERITA TERKAIT

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar NERACA Jakarta - BSI Maslahat yang merupakan strategic partner PT…

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar NERACA Jakarta - BSI Maslahat yang merupakan strategic partner PT…

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…