Pacu Pertumbuhan Penjualan - Hexindo Menaruh Asa Geliat Bisnis Tambang

NERACA

Jakarta – Kembali menggeliatnya bisnis pertambangan seiring dengan pulihnya harga komoditas dunia di pasar, memberikan angin segar bagi PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA). Pasalnya, perusahaan alat berat ini dalam penjualan bisnisnya masih mengandalkan di sektor pertambangan. Berangkat dari hal tersebut, perseroan memproyeksikan pendapatan perusahaan pada kuartal I-2018 akan meningkat 13% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. 

Chief Marketing Officer PT Hexindo Adiperkasa Tbk, Djonggi Gultom menyampaikan optimis kinerja perusahaan tahun 2018 akan lebih baik dibanding tahun 2017. Pasalnya, sejak awal tahun 2018 permintaan alat berat meningkat.”Ketika permintaan meningkat, produksi tak dapat digenjot. Supplier kami kan dari Jepang, mudah-mudahan di semester II mendekati normal lagi,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Sejauh ini, pasar perusahaan dikontribusi 50% tambang batubara dan 50% non tambang. Sedangkan guna menguatkan bisnisnya di seluruh Indonesia, perusahaan ini juga memiliki 21 cabang tempat jual, dan 15 sub cabang. Tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal (capex) sebesar US$ 5 juta. Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk investasi di cabang-cabang, perawatan gedung, dan perawatan alat-alat. Capex HEXA berasal dari kas internal. “Capex-nya hampir sama dengan tahun kemarin,” ujarnya.

Sampai saat ini, HEXA juga berhasil menjual 1500 unit alat berat dari target 1300. Tahun depan, HEXA menargetkan dapat menjual 2000 unit alat berat. Lantaran tengah kekurangan stok unit baru, HEXA juga melakukan antisipasi dengan melakukan program pemeriksaan berkala ke unit pelanggan.  Dengan begitu, kata Djonggi, HEXA mendapat data serta rekomendasi untuk penjualan sparepart ke depannya. “Jadi kita jemput bola, kita yang datang, nama programnya service parts engineer, dengan peremajaan alat semoga pelanggan puas,” jelasnya.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan membidik penjualan tumbuh 15%. Dimana perusahaan mematok penjualan hingga akhir tahun fiskal di Maret 2019 sebesar 1.495 unit. Selain menjual unit alat berat baru, perseroan ini juga mengembangkan layanan servis dan penjualan komponen (sparepart). Kemudian soal kenaikan harga jual produk pasca diperbaruinya perjanjian royalti Hexindo dengan Hitachi Construction Machinery Co.Ltd, kata President Director PT Hexindo Adiperkasa Kardinal A. Karim, tidak mempengaruhi kinerja keuangan perseroan.

Disampaikannya, perusahaannya memang harus membayar 2% dari pendapatan untuk membayar royalti itu. Ia menambahkan, pihaknya juga meminta konsultan independen guna meninjau kembali mengenai perjanjian tersebut. Pemberian royalti untuk Hitachi tak hanya dilakukan di Indonesia, akan tetapi berlaku untuk seluruh dunia. Setelah ditinjau kembali, Kardinal A. Karim mengatakan pembayaran 2% itu masih wajar. 

Maka untuk menahan penurunan keuntungan yang didapat perusahaan, HEXA melakukan beberapa strategi, salah satunya menaikan profit margin. Saat kondisi kontruksi dan industri terpuruk beberapa tahun yang lalu, harga jual barang dari HEXA selalu di bawah harga standar agar penjualan tetap stabil. Berbeda dengan dulu, saat ini dengan kondisi konstruksi yang bagus, HEXA memasang harga jual sesuai standar. Kardinal A. Karim mengatakan, jika sebelumnya HEXA memasang margin 7%, sekarang naik di atas 10%. “Jadi untuk menutup yang royalti itu kami menaikan margin, sekarang margin kami naikkan menjadi 12%-13%,” kata Karim.

Kenaikan harga jual ini dilakukan secara bertahap, kata Karim, hal ini dilakukan agar pelanggan tak terlalu kaget akan kenaikan harga jual. “Kenaikannya harus bertahap, sudah mulai pertengahan tahun lalu kita naikkan harga jual,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…