Tifa Finance Raih Pinjaman Rp 150 Miliar

NERACA

Jakarta - PT Tifa Finance Tbk (TIFA) emiten pembiayaan ini mengantongi pinjaman dari pihak perbankan yakni, dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Sekretaris Perusahaan PT Tifa Finance Tbk, Riscky Aditya dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan bahwa pinjaman tersebut ditujukan agar pihaknya bisa melakukan kegiatan usahanya dalam bidang pembiayaan.”Pinjaman ini kami peroleh pada 14 Mei 2018 lalu," ujarnya.

Disampaikannya, dari perjanjian kredit tersebut dalam bentuk installment loan 16 ini sebesar Rp150 miliar. Nantinya, dana pinjaman tersebut akan digunakan perseroan untuk kegiatan usaha dan diharapkan dengan pinjaman tersebut bisa menambah kemampuan pembiayaan perseroan kepada nasabah. Sebelumnya di awal tahun 2018, perseroan juga meraih fasilitas pinjaman senilai Rp45 miliar dari PT Bank Ganesha Tbk (BGTG).

Presiden Direktur TIFA, Bernard Thien pernah bilang, fasilitas pinjaman tersebut terdiri dari pinjaman short term loan senilai Rp20 miliar dan fixed loan executing senilai Rp25 miliar.”Fasilitas ini akan menambah kemampuan pembiayaan oleh perseroan,”ungkap Bernard.

Untuk diketahui, akhir September 2017, TIFA mencatatkan pendapatan Rp141,2 miliar dan laba bersih Rp20,5 miliar. Sedangkan kewajiban emiten pembiayaan ini tercatat Rp1,2 triliun. Sebelumnya, TIFA juga memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank J Trust Indonesia Tbk (BCIC) senilai Rp100 miliar. Di semester pertama 2017, TIFA mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 5,04% menjadi Rp 90,7 miliar dari Rp 86,35 miliar di priode yang sama tahun lalu. Kontribusi terbesar disumbang dari sewa pembiayaan yang meningkat 8,45% dari sebelumnya Rp 69,39 miliar menjadi Rp 75,26 miliar.

Disebutkan, pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik bersih PT Tifa Finance tercatat meningkat dari Rp 6,04 miliar menjadi Rp 8,55 miliar serta kontribusi pembiayaan konsumen juga meningkat dari Rp 3,68 miliar menjadi Rp 5,34 miliar. Selain itu, untuk sewa operasi, anjak piutang, dan bunga mengalami penyusutan. Kinerja pendapatan yang meningkat juga membuat laba tahun berjalan ikut meningkat 10,3% dari sebelumnya Rp 12,12 miliar menjadi Rp 13,37 miliar. Kinerja perusahaan ini berpotensi meningkat setelah perusahaan pada Agustus mendapatkan fasilitas perjanjian kredit Rp 150 miliar.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…