Bangun Gudang Baru - Trimuda Nuansa Bidik Dana IPO Rp 27 Miliar

Bangun Gudang Baru di Karawang

 

NERACA

Jakarta – Bila tidak ada aral melintang, PT Trimuda Nuansa Citra akan menggelar hajatan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) tahun ini. Perusahaan kargo dan logistik ini menawarkan sebanyak 200 juta saham atau setara 47,43% dari seluruh modal disetor perseroan. Harga saham yang ditawarkan senilai Rp 100 per saham. Dengan demikian, perusahaan mengincar dana segar senilai Rp 27 miliar.

Direktur Utama Trimuda Nuansa Citra, Arifin Seman mengatakan, dana hasil IPO akan digunakan untuk ekspansi di bidang logisitik dan pergudangan, khususnya membeli tanah seluas 1,7 hektare.”Dana hasil IPO sebanyak 71,88% atau Rp 18,66 miliar akan digunakan untuk membeli tanah. Sisanya 28,12% untuk modal kerja," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Perusahaan yang mengusung merek Garuda Express Delivery (GED) ini akan mengembangkan bisnis pergudangan atau warehouse di daerah Karawang. Kebutuhan dana untuk ekspansi di bisnis pergudangan mencapai Rp 40 miliar. Rinciannya, sebesar Rp 25 miliar untuk membayar tanah, sementara sisanya untuk membangun gudang dan penyediaan alat-alat pergudangan. Perusahaan menunjuk Jasa Utama Kapital sebagai underwriter untuk mengawal aksi korporasi ini.

Sebelumnya, Andy Raharja, Komisaris Tirmuda mengungkapkan, perseroan dalam aksi korporasinya akan memakai buku Desember 2017 dan pencatatan saham dilakukan pada semester pertama 2018. Disebutkan, perseroan akan memakai 30% dana IPO untuk modal kerja. Sedangkan 70% dana IPO untuk pengembangan infrastruktur, seperti pembelian tanah dan pembangunan gedung.

Dari buku Desember 2017, diketahui jumlah aset perusahaan berkisar Rp 20 miliar-Rp 30 miliar. Sedangkan pendapatan pada 2017 sebesar Rp 51 miliar. Perusahaan juga mendapat keuntungan dari booming e-commerce belakangan ini. CAGR industri saat ini sekitar 15% dan untuk perusahaan sekitar 20%. Tahun ini, perusahaan membidik pendapatan sebesar Rp 64 miliar dengan target laba bersih Rp 4 miliar. “Dua bulan pertama laba bersih sudah mendekati Rp 1 miliar, kami kira ini target yang realistis,” katanya.

Dalam menjalankan bisnis kargo dan logistik, perusahaan menggunakan brand Garuda Express Delivery (GED). Awalnya perusahaan berdiri pada 1995, dengan menjalankan usaha pada bidang saja pengiriman barang melalui udara dengan door to door service. Kini, GED telah berkembang menjadi penyedia jasa layanan pengiriman udara yang mandiri.

Andy menyatakan, saat ini, perusahaan beroperasi secara nasional. GED memiliki tiga cabang besar di mana setiap cabang membawahi agen-agen. Cabang tersebut, di antaranya berada di Balikpapan, Bandung, dan Surabaya. Saat ini, pihaknya belum melihat ada kebutuhan untuk membuka cabang baru, pasalnya masih ingin berfokus dan memanfaatkan agen yang ada. “Kami juga bekerja sama dengan DHL untuk pengiriman global,” lanjutnya.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…