Buka 48 Gerai Baru - Jaya Bersama Anggarkan Capex Rp 670 Miliar

NERACA

Jakarta – Perluas penetrasi pasar dan termasuk membuka gerai di Vietnam, PT Jaya Bersama Indo (JBI) akan terus agresif membuka gerai baru dan rencananya gerai yang bakal dibuka sebanyak 48 gerai. Maka guna memenuhi rencana ekspansi bisnis tersebut, pengelola jaringan restoran The Duck King menganggarkan dana sekitar Rp670 miliar hingga tiga tahun ke depan.

Direktur Keuangan Jaya Bersama Indo, Dewi Tio mengatakan, dana ekspansi tersebut bersumber dari penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang akan dilakukan perusahaan bulan depan. “Capex untuk ekspansi, 80% dari IPO. Kita butuh tiga tahun senilai Rp670 miliar dengan rincian tambah 11 gerai 2018, 18 gerai di 2019 dan 19 gerai di 2020," ujarnya di Jakarta, Rabu (16/5).

Menurutnya, JBI menjadi salah satu jaringan restoran yang paling cepat berkembang dengan jumlah gerai sebanyak 35 yang tersebar di sembilan kota di Indonesia. Perusahaan memiliki tiga merek utama yaitu The Duck King, Fook Yew dan Panda Bowl, serta tujuh sub-merek dari The Duck King untuk menangkap permintaan di segmen konsumen kelas menengah yang sedang tumbuh di Indonesia.
Restoran yang dikelola perusahaan, kata Dewi, juga tumbuh sebagai merek internasional. Sesuai rencana, JBI akan memperluas usaha ke pasar internasional. Perusahaan menyasar ekspansi cabang ke Vietnam, Myanmar, dan Kamboja. "Cabang baru tahun ini, satu lokasi di Vietnam, sisanya domestik. Tahun berikutnya, buka dua lagi di luar, masih di Vietnam dan satu lagi di Kamboja. Pendapatan bisa tumbuh 30% kalau pembukaan berlangsung mulus," kata Dewi.

Adapun, JBl membuka restoran pertama di Senayan Trade Centre, Jakarta, 2003 silam. Perusahaan fokus pada masakan tradisional China, tanpa daging dan lemak babi. Hidangan utamanya adalah bebek peking panggang. Kemudian dalam aksi korporasinya, perseroan bakal melepas saham ke publik sebanyaknya 403,8 juta saham atau setara dengan 34,4% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga yang ditawarkan di kisaran Rp1.550-Rp1.950/saham.

Kata Direktur Utama Jaya Bersama Indo, Limpa Itsin Bachtiar, dana hasil IPO untuk ekspansi bisnis. Sisanya sekitar 20% untuk modal kerja. "Perusahaan berencana membuka gerai baru dan merenovasi gerai yang ada," tuturnya.

Perusahaan menunjuk PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia dan PT Danareksa Sekuritas selaku dua penjamin pelaksana emisi efek (joint lead underwriters/JLU). Sesuai rencana, penawaran awal atau bookbuilding akan berlangsung pada 16-23 Mei 2018. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan diperoleh pada 31 Mei 2018.

Adapun penawaran umum akan dilaksanakan pada 4-5 Juni 2018 dan pencatatan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditargetkan pada 8 Juni 2018. "Hari ini sampai 23 Mei masa penawaran, efektif OJK akhir Mei. Sehingga public offering 4-5 Juni dan listing 8 Juni 2018," kata Limpa.
JBI membukukan pendapatan Rp538 miliar atau meningkat 23,4% dibanding 2016 yang sebesar Rp436 miliar. Kemudian, EBITDA naik 118% menjadi Rp134 miliar dari Rp62 miliar dan margin EBITDA mencapai 24,9%. Perusahaan mencatat net margin tahun 2017 sebesar 13,5% dengan perolehan laba bersih Rp72 miliar. Sementara, total aset hingga 2017 senilai Rp529 miliar atau terjadi peningkatan 18,3% dibanding 2016 yang mencapai Rp447 miliar.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…