Insiden Teror Bom Surabaya - OJK Himbau Investor di Daerah Tidak Panik

NERACA

Manado- Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara Gorontalo Maluku Utara (Sulutgomalut), Elyanus Pongsoda mengimbau investor di daerah tersebut tidak panik dengan adanya aksi bom Surabaya,”Aksi teror bom Surabaya tidak akan berdampak signifikan pada pasar saham," ujarnya di Manado, Selasa (15/5).

Sehingga, katanya, investor tetap tenang sambil tetap mencermati perkembangan lebih lanjut,”Saya kira sama dengan statemen Dirut BEI bahwa bom Surabaya tidak akan berdampak signifikan terhadap bursa saham dan sesuai data pagi tadi melemah di bawah satu persen," jelasnya.

Sementara Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulut, Fonny The mengatakan, kendati terjadi pelemahan bursa saham namun tidak akan lama,”Walaupun market ditutup melemah, namun BEI tetap optimis respon market akan kembali baik,”paparnya.

Karena, katanya, fundamental perusahaan-perusahaan khususnya perusahaan LQ45 masih baik sampai saat ini. Dia menjelaskan rata-rata pendapatan meningkat 15,96% dan laba bersih meningkat 11,68% pada kuartal I 2018 dibanding kuartal I 2017. Sementara kondisi pasar juga cukup stabil yang ditunjukkan dgn likuditas transaksi yang tinggi dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp 8,87 triliun meningkat sebesar 16,7% dibandingkan 2017 dan frekuensi harian sebesar Rp387 ribu meningkat sebesar 23,7% dibandingkan 2017.

Sebelumnya, Direktur Utama BEI, Tito Sulistio pernah bilang, kepada seluruh investor pasar modal untuk tidak terpengaruh serangan teror bom yang terjadi di tiga lokasi di Surabaya,”Kepada seluruh pelaku pasar untuk tetap tenang dan beraktivitas secara normal,"ujarnya. Diriny juga mengimbau agar investor dan seluruh pelaku pasar modal tidak bereaksi berlebihan dan tetap optimis terhadap stabilitas keamanan nasional.

Secara fundamental, Tito menyampaikan, perusahaan tercatat yang tergabung dalam indeks LQ45 menunjukkan kinerja yang solid. Tito menambahkan kondisi pasar juga cukup stabil. Disampaikannya, teror bom Thamrin 14 Januari 2016 lalu, menunjukkan tidak berpengaruh besar terhadap kegiatan di pasar modal. Pada saat terjadinya teror itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat terkoreksi sebanyak 77,86 poin atau sebanyak 1,72% di level 4.459,32 poin.

Namun, lanjut dia, koreksi IHSG tersebut hanya reaksi sesaat atau bersifat sementara karena pada penutupan perdagangan sesi II di hari yang sama, IHSG hanya ditutup melemah tipis 0,53% dan keesokan harinya justru menguat 0,24%.”Itu menunjukan investor di pasar modal tidak terpengaruh oleh gerakan teror yang terjadi," paparnya.

Kepala Riset PT Koneksi Kapital Marolop, Alfred Nainggolan mengatakan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan aksi tersebut tidak akan mengguncang pasar modal, terutama pergerakan harga saham. Pertama, Indonesia telah mengalami berbagai aksi teror dan seluruh aksi tersebut telah mampu diungkap oleh pemerintah. Kedua, peristiwa tersebut terjadi di luar jam kerja bursa, sehingga daya kejut bisa lebih direda.”Aksi teror seperti yang dulu terjadi di JW Marriot misalnya dulu juga hanya pengaruh ke indeks selama beberapa menit atau intraday. Setelah itu indeks normal kembali,"ujarnya.

Ketiga, sambungnya, adalah keyakinan investor terhadap kemampuan pemerintah untuk segera mengungkap dalang dari aksi tersebut. Kepercayaan inilah yang menjadi dasar stabilitas pasar modal dalam beberapa tahun terakhir.(ant/bani)

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…