Didominasi Bisnis Konstruksi - ADHI Bukukan Kontrak Baru Rp 3,8 Triliun

NERACA

Jakarta – Tercatat hingga April 2018, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berhasil meraih kontrak baru sebesar Rp 3,8 triliun atau naik 25,9% dibandingkan Maret 2018 sebesar Rp 3,0 triliun. "Kontrak baru di antaranya didapat dari RSKIA tahap II sebesar Rp 279,5 miliar, apartemen Cordova sebesar Rp 164 miliar dan hotel Novotel Bali sebesar Rp 153,0 miliar melalui Adhi Persada Gedung," kata Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Budi Harto di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, kontrak baru di April 2018 didominasi lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 88,2%, dan properti sebesar 9,5%. Sementara sisanya lini bisnis lain. Sementara berdasarkan segmentasi, kontrak baru emiten konstruksi pelat merah ini berasal dari pemerintah sebesar 11,4%, BUMN sebesar 43,2%, dan swasta/lainnya sebanyak 45,4%.

Sedangkan pada tipe pekerjaan, kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebanyak 71,3%, proyek jalan dan jembatan sebanyak 17,3%, serta proyek infrastruktur lainnya sebesar 11,4%. Perseroan juga mengungkapkan, progres pelaksanaan pembangunan prasarana kereta api ringan (Light Rail Transit/LRT) wilayah Jabodetabek fase I telah mencapai 37,4% hingga Mei 2018.

Disampaikan Budi Harto, untuk progres lintas Cawang - Cibubur mencapai 59,0%, Cawang - Kuningan - Dukuh Atas mencapai 21,2% dan Cawang - Bekasi Timur mencapai 33,3%. Pembangunan prasarana LRT Jabodetabek fase I diharapkan selesai pada tahun 2019 dan seperti diketahui, perusahaan telah melaksanakan pembangunan prasarana LRT Jabodetabek fase I sejak September 2015, dengan nilai pekerjaan sebesar Rp 22,8 triliun.

Perseroan mengungkapkan, kas perseroan diyakini akan positif seiring dengan agresifnya proyek infrastruktur yang diharap. Saat ini, manajemen ADHI sudah memiliki dana cash sebesar Rp 4,3 triliun. Sementara kas operasional perusahaan memperlihatkan tren positif dengan surplus lebih dari Rp 2 triliun. Beberapa hal akan diupayakan oleh manajemen ADHI seperti melakukan komunikasi sebagai kontraktor dengan para pemilik proyek yang digawangi ADHI sehingga waktu pembayarannya bisa sesuai target dan segala piutang bisa segera dicairkan.

Tahun lalu, perusahaan konstruksi pelat merah ini memang mencatatkan arus kas yang negatif. Hal ini, menurut manajemen ADHI terjadi karena beratnya mengejar target untuk proyek-proyek LRT. Namun dengan mulai dibayarkannya beberapa proyek seperti LRT, ADHI optimistis bisa terus mencatatkan arus kas positif hingga akhir tahun nanti. Adhi Karya juga menyamaikan rencana proyek kereta api loop line. Proyek kereta api ini berbeda dengan proyek kereta lainnya yang berada di atas tanah, nantinya proyek tersebut akan memiliki konstruksi melayang dan jalur double track. "Nanti akan diintegerasikan dengan KRL yang sudah ada," kata Budi Harto.

Disebutkan, proyek ini diusulkan bersama dengan PT Wijaya Karya dan juga Jaya Konstruksi. Kewenangan dari proyek ini nantinya akan berada di bawah pemerintah daerah (pemda) DKI Jakarta dan tengah dalam proyek pengusulan. Nantinya, jika diizinkan, proyek ini akan memiliki investasi sebesar Rp 12 triliun hingga Rp 15 triliun.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…