Bangun Mall Baru - Nirvana Development Siapkan Capex Rp 800 Miliar

NERACA

Jakarta - Guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Nirvana Development Tbk (NIRO) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 500 miliar-Rp 800 miliar. Disebutkan, separuh dari dana capex akan mengadalkan kas internal dan setengahnya lagi dari pinjaman bank.

Kata Hasan, Direktur NIRO, dalam melakukan ekspansinya, perusahaan akan fokus di kota-kota lapis kedua. Untuk pengembangan organik, perusahaan akan membangun mall di lahan-lahan yang sudah berhasil diakuisisi seperti di Sawangan, Bengkulu, Dumai, Bondowoso, Bontang dan Indramayu. “Tahun ini, kami akan membangun mall di Sawangan. Ini sudah tender dan dalam waktu dekat sudah groundbreaking. Selain itu, yang akan mulai dibangun tahun ini ada di Bengkulu dan Dumai,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Sementara Presiden Komisaris NIRO, Pingki Eka Pangestu menjelaskan, pihaknya tertarik membangun mall di Sawangan karena nantinya kawasan tersebut akan dilalui jalan tol JORR. Selain itu, di kawasan tersebut sudah banyak sekali hunian sehingga memang membutuhkan pusat belanja untuk memenuhi kebutuhan belanja masyarakat. Mall Sawangan akan dibangun dengan total luas area sewa atau nett lease area (NLA) seluas 45.000 meter persegi (m2) dan ditaksir akan menelan investasi Rp 500 miliar. Mall ini ditargetkan rampung pada 2019. "Ini nanti sifatnya akan jadi neighbourhood shopping mall," katanya.

Sementara untuk ekspansi anorganik, Nirvana Development berencana mengakuisisi dua mall pada tahun ini di luar Pulau Jawa. Namun, manajemen NIRO masih merahasiakan lokasi detailnya. Sekitar 30%-40% dari capex akan digunakan untuk ekpansi anorganik. Tahun lalu, NIRO sudah berhasil mengakuisi Gorontalo Mall dan Hotel Maqna di Provinsi Gorontalo serta meneken PPJB akuisisi Palu Grand Mall di area Sulawesi Tengah lewat anak usahanya PT Nirvana Wastu Pratama.

Saat ini, NIRO telah memiliki 15 mall dengan total luas NLA 208.790 m2. Tahun lalu, okupansi rata-rata mall NIRO sekitar 83%, sedangkan tahun ini perusahaan menargetkan akan mendorong tingkat keterisian sewa mencapai 85%-90%. Untuk mencapai itu, perusahaan akan banyak melakukan kerja sama dengan tenant-tenant lokal.

Dengan ekpansi yang terus dilakukan sejak tahun-tahun sebelumnya dan okupansi mall terus tumbuh, NIRO berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan meraup untung pada 2017. Padahal, sebelumnya, perseroan masih menanggung rugi. Pendapatan perusahaan tumbuh 44,4% menjadi Rp 380 miliar pada tahun lalu, dengan laba tahun berjalan mencapai Rp 3,7 miliar. Tahun ini, NIRO menargetkan pendapatan bisa tumbuh 36%-40% dan laba meningkat sekitar 15%-20%.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…