Fundamental Ekonomi Tumbuh - BEI Nilai Pasar Modal Masih Kondusif

NERACA

Jakarta – Dibalik kekhawatiran pelaku pasar modal pasca teror bom yang terjadi di Surabaya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berupaya meredam pasar dan menyakinkan investor bila industri pasar modal di dalam negeri masih cukup kondusif seiring dengan fundamental ekonomi nasional yang terus mengalami pertumbuhan,”Sampai saat ini, kinerja emiten tidak terganggu, investor institusi dan reksa dana sudah mulai masuk ke pasar modal, menandakan fundamental ekonomi positif,”kata Direktur Utama BEI, Tito Sulistio di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, fundamental ekonomi yang positif tercermin dari sejumlah lembaga pemeringkat yang telah memberikan peringkat Indonesia pada level layak investasi (investment grade), itu akan menjaga industri pasar modal dalam jangka panjang.”Peringkat 'investment grade' masih menjadi faktor bagi investor untuk berinvestasi," ucapnya.

Dia mengemukakan, tiga lembaga pemeringkat internasional yakni, Fitch Ratings (Fitch), Moody's Investor Services, dan Standard & Poor's (S&P) telah menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi "investment grade". Terkait likuiditas pasar saham, Tito Sulistio menyampaikan, juga cenderung terus membaik, salah satunya dapat dilihat dari frekuensi transaksi saham di Bursa Efek Indonesia yang mengalami peningkatan sekitar 20%.

Berdasarkan data BEI, rata-rata frekuensi transaksi saham di BEI pada 14 Mei 2018 sebanyak 386.202 kali, sementara pada disepanjang 2017 sebesar 312.485 kali. Dengan demikian, rata-rata frekuensi transaksi saham di BEI mengalami kenaikan sebesar 23,59%,”Likuditas kita masih bagus. Jadi saya katakan 'trust' ke pasar tidak hilang, jumlah investor juga terus bertambah. Saya bisa katakan bahwa pasar masih terjaga dengan baik," katanya.

Head of Lots Services Lotus Andalan Sekuritas, Khrisna Dwi Setiawan menambahkan fundamental ekonomi Indonesia samapi saat ini masih tetap positif meski terdapat sentimen negatif yang masih membayangi, baik dari dalam negeri maupun eksternal.”Namun, hal itu tidak menyebabkan investor kehilangan kepercayaan terhadap fundamental ekonomi nasional," katanya.

BERITA TERKAIT

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…