LIKUIDITAS PASAR SAHAM MEMBAIK - BEI Klaim Kepercayaan Investor Masih Terjaga

NERACA

Jakarta – Tragedi ledakan bom terorisme di Surabaya kemarin, memberikan kekhawatiran tersendiri bagi pelaku pasar modal ditengah fluktuatifnya kondisi pasar. Hal ini menjadi pertimbangan investor akan stabilitas keamanan di dalam negeri, namun demikian pihak PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyakinkan pasar bila hal tersebut tidak akan menggangu pasar modal.

Soal terkoreksinya indeks harga saham gabungan (IHSG)di awal pekan, disampaikan Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, hanya turun terbatas dan kondisi pasar modal masih terbilang stabil hingga awal pekan, “Menarik saat ini foreign net sales cukup besar lebih dari Rp 300 miliar, tapi kita baru bisa lihat dua hingga tiga hari ke depan berdasarkan dari hari ini. Jadi enggak bisa melihat pasar baru jalan sejam ya,"ungkapnya di Jakarta, Senin (14/5).

Tito mengatakan, likuiditas di pasar saham masih baik. Ini menunjukkan kepercayaan investor di pasar saham belum hilang. Tercatat transaksi harian saham mencapai Rp 8,6 triliun. Hal itu besar karena di pasar negosiasi terjadi transaksi saham PT Link Net Tbk (LINK) mencapai Rp 1 triliun. Jadi transaksi harian saham mencapai Rp 7,6 triliun. Transaksi tersebut masih di bawah rata-rata harian saham Rp 8,8 triliun.”Likuditas kita masih bagus. Jadi saya katakan trust ke pasar belum hilang. Jika likuditas tersebut turun baru trust hilang. Likuiditas sekarang masih bagus, investor bertambah dan transaksi berjalan," ucap Tito.

Tito menuturkan, pertumbuhan transaksi harian saham bahkan menguat. Disebutkan, pasar sudah growth dari 8,9% dibanding 7,7%. Ini naik 15 sampai 17%, ini growth value. Kalau frekuensi pasar 20%. Selain itu, investor lokal pun terus meningkat di BEI. Akan tetapi, Tito menilai, persepsi investor memang masih ragu-ragu.”Sampai sekarang positif karena saham kita menjadi menarik. Investor long term sudah mulai masuk. Investor lokal naik terus, 100 sampai 200 per harinya. Saya bisa katakan bahwa pasar masih terjaga dengan baik namun persepsinya yang masih ragu-ragu," kata dia.

Sementara manajer cabang Phintraco Sekuritas di Solo, Setiawan Efendy mengungkapkan, teror bom yang terjadi di Kota Surabaya dua hari terakhir ini belum memengaruhi pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara signifikan.”Untuk Solo, investor dan trader sepertinya tidak terlalu banyak terpengaruh, khususnya dalam volume transaksi perdagangan hari ini setelah kejadian kemarin di Surabaya,"ujarnya.

Meski demikian, dikatakannya, pada Senin (14/5) pagi indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat turun hingga 100 poin. Menurut dia, meski turun para investor tidak menjual saham yang dimiliki.”Bahkan beberapa 'trader' memanfaatkan momentum ini untuk membeli saham saat pasar panik dan melakukan 'trading' cepat, yaitu melakukan aksi jual setelah 'rebound' lagi tadi siang," katanya.

Menurut dia, tidak terlalu terpengaruhnya pasar saham terjadi karena saat ini masyarakat sudah makin cerdas dan tidak terlalu merespons negatif efek dari teror bom tersebut.”Memang koreksi ada, tetapi hal itu umum terjadi karena psikologi market," katanya.

Dirinya mencontohkan, seperti saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk atau HMSP yang sempat menyentuh level 3.600 atau level terendahnya pada awal pekan. Hal senada juga disampaikan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman, kepercayaan investor terhadap perekonomian domestik masih terjaga dan tidak akan tergerus dengan rentetan aksi teror bom dalam beberapa waktu terakhir.”Kepercayaan investor kami lihat masih tetap terjaga. Bank Sentral mendukung aparat hukum dan keamanan dalam menangani masalah keamanan,"ungkapnya.

Bank Sentral juga mendorong aparat penegak hukum untuk memulihkan stabilitas keamanan agar tidak memberikan dampak lanjutan terhadap stabilitas perekonomian. Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail menilai beberapa serangan teror bom di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur memberikan sentimen terhadap pelemahan rupiah Senin awal pekan. Namun dampaknya masih terbatas.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada perdagangan Senin memang sempat melemah 25 poin menjadi Rp13.968 dibandingkan dengan posisi sebelumnya Rp13.943 per dolar AS. bani

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…