Bakal Rilis Produk Baru - Jasa Tania Bidik Pertumbuhan Premi 13%

NERACA

Jakarta – Meskipun pencapaian bisnis tahun lalu meleset dari target, PT Asuransi Jasa Tania Tbk masih optimis kinerja tahun ini bisa lebih baik dari sebelumnya. Namun demikian, perseroan tidak terlalu agresif membidik pertumbuhan bisnis dan lebih memilih konservatif dengan terus meningkatkan klien dengan merilis produk baru.

Direktur Utama Jasa Tania, Basran Damanik menargetkan pertumbuhan premi tahun ini sebesar 13%, “Di tahun 2018, perseroan menargetkan premi sebesar Rp 306 miliar. Jumlah ini lebih tinggi sekitar 13% dari realisasi premi bruto yang didapat perseroan pada tahun lalu yang sebesar Rp 272,3 miliar, “ujarnya di Jakarta, Senin (14/5).

Sementara laba bersih ditargetkan sebesar Rp 26,39 miliar atau naik 16% dari laba bersih di 2017 sebesar Rp 22,67 miliar. Asal tahu saja, laba bersih perseroan di 2017 turun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 23,7 miliar. Perseroan menjelaskan, penurunan laba diantaranya disebabkan pertumbuhan ekonomi yang di bawah ekspektasi, sehingga ikut merembet ke bisnis asuransi umum.

Meski demikian, tahun lalu perseroan masih bisa mencatatkan kenaikan premi bruto sebesar 5% menjadi Rp 272,38 miliar. Kemudian untuk membantu mengejar target premi di tahun ini, Jasa Tania berencana untuk meluncurkan produk baru di paruh pertama tahun ini. Walau demikian, dirinya mengaku perseroan masih akan mengandalkan sejumlah lini bisnis yang selama ini jadi penopang bisnis. Diantaranya adalah dari lini asuransi properti.

Di tahun 2017 kemarin, lini bisnis ini menyumbang 48,5% dari total premi yang masuk kantong perseroan. Penyumbang premi Jasa Tania berikutnya adalah dari lini usaha asuransi rekayasa dan asuransi marine cargo dan hull. Kedua lini bisnis menyumbang 15% dan 13,6% dari premi bruto sepanjang tahun lalu. Kemudian berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), perseroan memutuskan untuk membagikan dividen sebanyak Rp 11,3 miliar. Jumlah itu setara dengan 50% dari total laba bersih yang dikantongi perseroan tahun lalu.

Sebagai informasi, tahun 2017 memberikan banyak tantangan bagi perseroan. Pasalnya, kendati pencapaian premi tumbuh 5% dari capaian tahun 2016 yang sebesar Rp 259 miliar, namun hal tersebut jauh dari target yang dipatok perseroan sebesar 80% dari anggaran.”Tadinya, perseroan ini mematok target premi sebesar Rp 339,5 miliar alias lebih tinggi 31% capaian 2016 dan target tersebut terbilang ambisius. Hal ini untuk mengejar kinerja tahun 2016 yang disebutnya tak telalu menggembirakan,”ungkapnya.

Tapi sayangnya, kondisi ekonomi di tahun kemarin disebutnya bergerak tak secepat yang diharapkan. Kondisi ini pun berefek bagi bisnis asuransi kerugian di 2017 kemarin. Termasuk bagi perusahaannya. Sepanjang tahun 2017 kemarin,  realisasi hasil investasi sebesar Rp 10,49 miliar atau 93% dari anggaran sebesar Rp 11,28 miliar. Apabila dibandingkan dengan priode yang sama tahun lalu sebesar Rp 11,41 miliar mengalami penurunan 8%.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…