Erupsi Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta, Jumat (11/5), disebut tak mengganggu pariwisata di Yogyakarta dan sekitaranya. Respons cepat dari instansi terkait dianggap punya peran penting. "Yogyakarta sudah normal, sudah oke untuk dikunjungi, silakan berwisata dan mengeksplorasi Kota Gudeg Yogyakarta. Akses ke Yogya pun sudah kembali normal, bisa ditempuh dengan jalur udara, kereta, dan mobil atau darat," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, di Jakarta, Jumat (11/5), dalam siaran persnya dikutip dari CNN Indonesia.
Menpar menambahkan bahwa atraksi pariwisata di Yogyakarta pun sudah kembali normal. Ia juga meminta masyarakat untuk berwisata dengan tenang. "Amenitas di Yogya normal. Silakan ke Yogya, hotel, homestay, resort, restoran, semuanya beroperasi seperti biasa," aku dia.
Terkait kondisi Merapi, ia mengatakan bahwa gunung tersebut sudah dalam kondisi normal. Pendakian pun sudah bisa dilakukan hingga batas Pasar Bubrah, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian mitigasi bencana. "Merapi sendiri sudah clear. Otoritas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sejak pagi sudah menetapkan bahwa aktivitas Merapi sudah normal", terang Arief.
Ia juga mengapresiasi kesiapan dan respons cepat yang diambil oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kementerian Perhubungan, instansi terkait, dan masyarakat setempat dalam menyediakan informasi terkini. "Sehingga aktivitas berwisata pun kembali normal," imbuhnya.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso menginstruksikan para pihak dalam penerbangan di Yogyakarta dan daerah lain yang terdampak untuk meningkatkan kewaspadaan. "Abu vulkanik tersebut dapat mengganggu penerbangan pesawat dan aktivitas di bandara. Untuk itu saya instruksikan agar semua stakeholder, baik itu maskapai, AirNav, pengelola Bandara, dan Otoritas Bandar Udara, untuk meningkatkan kerjasama dan tetap mengedepankan keselamatan penerbangan. Jangan memaksakan untuk memberi izin dan melakukan penerbangan bila masih ada debu vulkanik di jalur penerbangannya," urai dia.
Sebelumnya, Merapi mengalami erupsi pada Jumat (11/5) pada pukul 07.40 WIB. Ketinggian erupsi mencapai 5,5 kilometer dengan letusan selama 5 menit. Erupsi berlangsung satu kali dan tidak diikuti oleh erupsi susulan. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa Gunung Merapi tetap dalam status normal. Meskipun demikian, abu vulkanik yang menghujani daerah sekitar membuat PVMBG mengeluarkan VONA Merah yang mengakibatkan penutupan bandara internasional Adi Sucipto dari pukul 10.42 WIB hingga pukul 16.30 WIB.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi PVMBG, Hanik Humaida, mengatakan aktivitas Gunung Merapi sudah mereda. "Letusan yang terjadi saat ini merupakan letusan minor yang dipicu akibat akumulasi gas vulkanik dan kemungkinan tidak akan diikuti oleh erupsi lebih lanjut," kata Hanik.
Sementara itu, Gunung Merapi yang berada di dekat Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami erupsi pada Jumat (11/5) sekitar pukul 7.40 WIB. Sementara itu terkait kondisi terkini pasca-erupsi, Kasbani mengatakan hingga siang tadi sekitar pukul 13.30 WIB suhu kawah mencapai 50 °C.
"Kegempaan yang terjadi tidak menunjukkan peningkatan tekanan dalam magma. Temperatur kawah dua jam sebelum terjadi erupsi ada peningkatan itu pun sudah menurun kembali. Dua jam sebelum erupsi meningkat di atas 150°C. Siang ini menurun sekitar 50° C," kata Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM Kasbani.
Berdasarkan pengamatan visual, lanjut dia, erupsi Gunung Merapi terjadi pada pukul 7.40 WIB pagi tadi diawali dengan suara gemuruh kecil. Getaran sempat terasa di seputar Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan dengan durasi selama 10 menit. Sementara ketinggian kolom erupsi mencapai 5,5 kilometer di atas puncak gunung yang memiliki tinggi . Terjadi hujan abu dan pasir tipis di sekitar Pos Pengamatan Merapi Kaliurang."Erupsi berlangsung satu kali. (Erupsi bersifat) freatik (dominasi uap air) ini terjadi tiba-tiba atau sesaat dan tidak ada susulan," jelas Kasbani.
Kasbani menjelaskan, aktifitas freatik terjadi karena tekanan gas dan uap tidak terkait dengan aktivitas magmatik, sehingga erupsi berwarna putih."Ada sedikit abu yang dibawa saat erupsi sampai ke arah selatan Yogyakarta. Abu vulkanik itu merupakan material lama yang terbawa erupsi," ucapnya.
Status Gunung Api
Sebelum erupsi freatik ini terjadi, lanjut Kasbani, jaringan seismik Gunung Merapi tidak merekam adanya peningkatan kegempaan."Pasca erupsi, kegempaan yang terekam tidak mengalami perubahan dan suhu kawah mengalami penurunan. Status aktivitas Gunung Merapi hingga saat ini masih ditetapkan Level I (Normal)," jelasnya.
Hingga saat ini status aktivitas Gunung Merapi masih dinyatakan dalam tingkat normal. Meski sudah mereda, Kasbani menyatakan masyarakat agar tetap tenang. Terkait kegiatan pendakian, PVMBG merekomendasikan hanya sampai di pos Pasar Bubrah, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.Kondisi morfologi puncak Gunung Merapi saat ini rawan terjadi longsor, sehingga sangat berbahaya bagi keselamatan para pendaki. "Walau status normal, rekomendasi kita sampai di Pasar Bubrah atau dua kilometer dari puncak tidak boleh ada aktivitas pendakian," tegasnya.
Kasbani menambahkan, selain hari ini erupsi freatik kali terakhir terjadi di Gunung Merapi adalah pada 2014 silam."Letusan terakhir 2014 sama dengan kejadian sekarang ini hanya sesaat. Itu dikarenakan di bawah kantong magma masih belum penuh," paparnya.
Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Tracel Tawarkan Private Trip Eksklusif NERACA Jakarta - Organisasi Pariwisata Jepang (JNTO) telah…
The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika NERACA Jakarta - The Apurva Kempinski Bali…
Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey NERACA Jakarta - The Pokémon Company, perusahaan…
Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Tracel Tawarkan Private Trip Eksklusif NERACA Jakarta - Organisasi Pariwisata Jepang (JNTO) telah…
The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika NERACA Jakarta - The Apurva Kempinski Bali…
Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey NERACA Jakarta - The Pokémon Company, perusahaan…