Triwulan I 2018 - Permintaan Ekspor Topang Kinerja Industri Pengolahan Nonmigas

NERACA

Jakarta – Industri pengolahan mencatatkan pertumbuhan pada triwulan I tahun 2018 sebesar 4,50 persen, lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya di angka 4,28 persen. Sektor manufaktur pada kuartal pertama tahun ini masih memberikan kontribusi terbesar dengan mencapai 20,27 persen terhadap perekonomian nasional.

“Pertumbuhan tersebut karena didukung dari peningkatan produksi baik di sektor skala besar maupun industri kecil dan menengah (IKM). Selain itu, adanya kenaikan ekspor untuk komoditas nonmigas,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, disalin dari siaran resmi.

Menperin menyebutkan, pada periode triwulan I/2018, industri pengolahan nonmigas tumbuh sebesar 5,03 persen, meningkat dibanding periode yang sama tahun 2017 sekitar 4,80 persen. Sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah industri mesin dan perlengkapan sebesar 14,98 persen. Capaian ini sejalan dengan peningkatan kinerja bisnis mesin konstruksi dan pertambangan sebagai dampak dari peningkatan aktivitas kedua lapangan usaha tersebut.

Selanjutnya, kinerja gemilang diikuti oleh industri makanan dan minuman yang menempati angka pertumbuhan hingga 12,70 persen. Selain didorong oleh peningkatan produksi minyak kelapa sawit, momentum menghadapi bulan Ramadan juga menjadi salah satu stimulus dalam memacu produktivitas di industri makanan.

“Dengan daya beli masyarakat yang terus berangsur membaik, industri jadi semakin optimistis untuk menggenjot produksinya,” ungkap Menperin. Selain itu, pertumbuhan disebabkan oleh beberapa faktor lainnya, seperti meningkatnya indeks manajer pembelian (PMI) dan kenaikan harga komoditas.

Kementerian Perindustrian mencatat, sektor manufaktur yang kinerjanya di atas PDB nasional, antara lain industri logam dasar 9,94 persen, industri tekstil dan pakaian jadi 7,53 persen, serta industri alat angkutan 6,33 persen.

Menperin menegaskan, pihaknya bertekad untuk semakin memacu pertumbuhan industri manufaktur. Pasalnya, aktivitas sektor pengolahan konsisten membawa efek berganda bagi perekonomian nasional seperti peningkatan pada nilai tambah bahan baku dalam negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, serta penerimaan devisa dari ekspor.

“Kami fokus menjalankan hilirisasi industri,” ujarnya. Selain itu, Kemenperin aktif untuk menarik investasi dan menggenjot ekspor. “Industri juga menjadi penyumbang terbesar dari pajak dan cukai,” imbuhnya.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi sektor industri manufaktur sepanjang kuartal I/2018 mencapai Rp62,7 triliun. Realisasi tersebut terdiri dari penanaman modal dalam negeri senilai Rp21,4 triliun dan penanaman modal asing sebesar USD3,1 miliar. Sektor industri logam, mesin, dan elektronik menjadi penyumbang terbesar dengan nilai investasi mencapai Rp22,7 triliun.

Guna lebih mendongkrak produktivitas dan daya saing industri saat ini, Airlangga menyampaikan, langkah-langkah strategis yang telah dijalankan Kemenperin di antaranya adalah memacu kompetensi sumber daya manusia (SDM) industri melalui program pendidikan dan pelatihan vokasi.

“Kemudian, kami mendorong industri untuk melaksanakan kegiatan litbang dan menerapkan teknologi terkini agar dapat menciptakan inovasi,” paparnya. Upaya ini merupakan salah satu dari impelementasi 10 prioritas nasional sesuai arah peta jalan Making Indonesia 4.0 guna menuju kesiapan menghadapi era revolusi industri generasi keempat.

Implementasi industri 4.0 diyakini akan mendorong peningkatan pada produktivitas dan daya saing bagi sektor manufaktur nasional yang tergolong padat karya dan berorientasi ekspor. Hal ini karena sesuai arah peta jalan Making Indonesia 4.0, salah satu langkah prioritas nasional yang perlu dijalankan adalah memacu kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan inovasi.

“Oleh karena itu, inovasi harus didukung dengan lembaga riset yang kuat,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seusai memberikan Keynote Speech pada acara Dialog Nasional yang diselenggarakan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Pacific Economic Cooperation Council (PECC) di Jakarta, disalin dari siaran resmi.

Menperin menjelaskan, kunjungan kerjanya ke Jerman pekan lalu, antara lain guna mempelajari tentang penerapan teknologi dan riset yang dihasilkan oleh negara tersebut dalam mendukung revolusi industri generasi keempat. “Jerman kan merupakan salah satu negara yang dikenal sebagai sumber teknologi, dan mereka yang awalnya memperkenalkan industri 4.0,” tuturnya.

Untuk itu, Kementerian Perindustrian berminat menjalin kerja sama dengan lembaga riset ternama di Jerman, yakni The Fraunhofer Institute for Production Systems and Design Technology IPK. “Ada empat poin yang telah disepakati untuk mengembangkan lima sektor industri di Indonesia, yang akan menjadi percontohan dalam implementasi industri 4.0,” ungkap Airlangga.

BERITA TERKAIT

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…

Konsumsi Energi Listrik SPKLU Meningkat 5,2 Kali Lipat - MUDIK LEBARAN 2024

NERACA Jakarta – Guna memanjakan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik EV (Electric Vehicle), 1.299 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum…

BERITA LAINNYA DI Industri

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…

Konsumsi Energi Listrik SPKLU Meningkat 5,2 Kali Lipat - MUDIK LEBARAN 2024

NERACA Jakarta – Guna memanjakan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik EV (Electric Vehicle), 1.299 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum…