Gejolak Pasar SBN Diyakini Hanya Sementara

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman menyakini gejolak yang sedang terjadi di pasar Surat Berharga Negara hanya berlangsung sementara. "Kita percaya ini masih 'temporary'," kata Luky dalam pemaparan di Jakarta, Jumat (11/5). Dia menjelaskan gejolak yang sedang terjadi ini karena pelaku pasar sedang beradaptasi untuk menuju titik ekulibrium yang baru dalam menghadapi membaiknya kondisi perekonomian di AS.

Pihaknya juga tidak khawatir ketika penerbitan SUN pemerintah pada Selasa (8/5) tidak diminati para investor karena gejolak ini tidak mencerminkan kondisi pasar keuangan yang sebenarnya. Namun, menurut dia, untuk mengantisipasi hal-hal yang bisa menganggu kondisi pembiayaan, pemerintah sudah melakukan berbagai mitigasi diantaranya dengan melakukan penerbitan SBN di awal tahun (front loading).

Kemudian, melakukan pinjaman dari lembaga multilateral, menyiapkan BUMN maupun BLU untuk membeli surat utang pemerintah dan menarik dana dari "private placement" "Kita tidak berharap ini begini terus dan percaya 'market' akan lebih stabil lagi," kata Luky. Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan kondisi perekonomian global yang saat ini sedang bergejolak, karena sedang menuju tingkat normal yang baru.

Menanggapi situasi perubahan ini, ia mengatakan pemerintah sedang menyiapkan diri dengan kondisi normal yang baru agar ketidakpastian yang terjadi bisa dimitigasi. "Kita harus melakukan 'adjustment' dengan apa yang disebut normal yang baru," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Dalam kesempatan sebelumnya, Sri Mulyani juga mengundang 40 institusi keuangan mulai dari analis, direksi bank, lembaga keuangan non bank hingga dealer surat utang alias broker. Dalam pertemuan tersebut, dia memberikan informasi perkembangan ekonomi terkini Indonesia. “Lebih dari 40 institusi saya undang tujuannya memberikan update perkembangan ekonomi terkini di sektor keuangan, capital market dan surat berharga. Ini untuk memberikan keyakinan dan untuk menjaga stabilitas ekonomi," kata Sri Mulyani.

Ia menjelaskan pelaku pasar tersebut dalam acara memberikan masukan dan pandangan terkait perekonomian. Dia menyebut, saat ini pelaku usaha menyampaikan bahwa seluruh gejolak yang terjadi saat ini murni karena kondisi eksternal di luar Indonesia. "Jadi sebetulnya mengenai ekonomi Indonesia sendiri tidak ada yang dijadikan sebagai pemicu. Mereka masih optimis terhadap kebijakan pemerintah dan kinerja ekonomi nasional," ujar dia.

Selain itu, peserta rapat juga menanyakan kepada BI, OJK, Kemenkeu dan LPS kebijakan apa saja dan koordinasi seperti apa yang akan diambil untuk menyikapi kondisi seperti ini. Terutama dalam situasi jangka pendek. Kemudian, dealer bonds juga menanyakan bagaimana outlook harga minyak, subsidi dan outlook anggaran pendapatan belanja negara (APBN) hingga defisit. "Namun kita tetap lakukan kajian terhadap harga minyak, terutama dikaitkan dengan subsidi dan dengan neraca Pertamina dan PLN yang saat ini sedang dirumuskan bersama Menteri ESDM dan Menteri BUMN," jelas dia

Gubernur BI Agus Martowardojo menambahkan, peserta diskusi tersebut sependapat bahwa kondisi fundamental ekonomi Indonesia masih dalam kondisi baik. Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2018 5,06% tertinggi di pola musiman pertama sejak 2015. "Ini menunjukkan perbaikan secara bertahap. Nah di dalam kita sama-sama sepaham bahwa yang ada saat ini tantangan dari eksternal seperti peningkatan suku bunga AS, naiknya harga minyak dan menguatnya risiko geopolitik seperti AS dan China," imbuh dia.

 

BERITA TERKAIT

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…

Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 - Tingkatkan Literasi Keuangan

Tingkatkan Literasi Keuangan Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 NERACA Jakarta - Komitmen untuk…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…

Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 - Tingkatkan Literasi Keuangan

Tingkatkan Literasi Keuangan Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 NERACA Jakarta - Komitmen untuk…