Gejolak di Pasar Modal - BPJS Ketenagakerjaan Diversifikasi Portofolio

NERACA

Jakarta – Bergejeloknya laju indeks harga saham gabungan (IHSG) seiring dengan terdepresiasinya nilai tukar rupiah, membuat kekhawatiran investor pasar modal. Bahkan kebanyak investor bereaksi melakukan aksi jual agar portofolio investasi di saham tidak tergerus lebih dalam. Meskipun demikian, hal tersebut tidak mempengaruhi rencana investasi BPJS Ketenagakerjaan di pasar modal.

BPJS Ketenagakerjaan yang sebagian investasinya di pasar saham menyatakan siap menghadapi gejolak pasar saham, dimana IHSG turun 5,68% sejak di posisi awal tahun. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, BPJS Ketenagakerjaan telah menyiapkan strategi untuk menghadapi kondisi tersebut.

Tercatat dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan per 31 Maret 2018 mencapai Rp321,19 triliun atau tumbuh sebesar 1,23% dari posisi 31 Desember 2017. Kata Direktur Pengembangan Investasi BPJS Ketenagakerjaan, Amran Nasution, di tengah melemahnya kondisi IHSG itu, pihaknya masih dapat tumbuh sebesar 1,23% dari posisi awal tahun 2018. "Tentu saja ini didukung oleh pencapaian iuran, dan strategi investasi yang tepat," ujarnya.

Amran menambahkan, jika kondisi pasar modal saat ini tumbuh positif, pihaknya memproyeksikan pertumbuhan dana kelolaan per Maret 2018 dapat mencapai Rp327 triliun, tetapi karena terjadi gejolak, sehingga BPJS Ketenagakerjaan kehilangan kesempatan penambahan dana kelolaan. Strategi yang diterapkan oleh BPJS Ketenagakerjaan untuk menghadapi gejolak pasar modal antara lain melakukan diversifikasi portofolio, khususnya pada instrument yang terkena dampak paling minimal atau mendapatkan gain dengan kondisi market seperti saat ini.”Kami berharap Bank Indonesia akan meningkatkan suku bunga acuan, yang akan berdampak positif pada Instrumen Pendapatan Tetap, yaitu surat utang dan deposito, sehingga akan memberikan yield yang lebih menarik dan sebagian besar dari portofolio kami, sebesar 71% ditempatkan pada surat utang dan deposito yang mempunyai dampak minimal terhadap gejolak IHSG," kata Amran.

Portofolio pendapatan tetap yang sebesar 71% tersebut merupakan "core portfolio" dan selalu dijaga agar tetap sesuai dengan kebutuhan likuiditas dan liabilitas dari setiap program yang dikelola. Amran juga menjelaskan pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk menjalankan strategi building (portofolio) pada saham-saham yang mengalami penurunan harga, tetapi memiliki fundamental yang bagus.”Kami mempertimbangkan pembelian saham dengan valuasi yang menarik, tetapi tetap menekankan pada kelayakan fundamental, potensi pertumbuhan jangka panjang dan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan 'governance',"ungkapnya.

Dia mengingatkan, pasar modal Indonesia di masa lalu juga pernah mengalami gejolak, tetapi BPJS Ketenagakerjaan dapat menghadapi tantangan tersebut karena portofolio yang dimiliki berprospek jangka panjang yang baik. Selain itu juga didukung dengan kondisi fundamental Indonesia yang masih positif, sehingga diharapkan tidak butuh waktu yang lama bagi pasar modal untuk kembali pulih.”Kondisi market tidak dapat kita duga, tinggal bagaimana investor memanfaatkan momentum. Kami optimis kondisi ini akan membaik, IHSG akan kembali menguat karena kondisi fundamental Indonesia yang masih sangat baik dan mari kita jaga dan dukung percepatan pemulihan pasar modal secara bersama-sama," ujarnya.

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…