Momentum Meningkatkan Ekspor

Oleh: Ahmad Wijaya 

Pelemahan rupiah terhadap dolar AS dalam beberapa pekan ini hingga menyentuh level Rp14.073 memberikan sisi positif dan negatif bagi perekonomian dan dunia usaha nasional. Bagi kalangan eksportir situasi seperti ini sangat menguntungkan dan sekaligus momentum untuk mendorong ekspor dan logistik nasional agar tidak kalah bersaing dengan negara lain.

Sebaliknya bagi importir agak menyulitkan karena impor pakai dolar, sementara menjual menggunakan rupiah sehingga ada kenaikan harga jual yang tentunya memberatkan konsumen.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pelemahan rupiah yang terjadi hingga mencapai Rp14.028 bisa dimanfaatkan sebagai kesempatan memproduksi produk dalam negeri untuk keperluan ekspor.

Di lain pihak memang akan terjadi kenaikan harga-harga bahan baku impor. Tetapi itu bisa diselesaikan dengan mendorong orang untuk produksi dalam negeri sebagai akibat impor yang mahal.

Persoalan rupiah bukan disebabkan oleh faktor tunggal, melainkan berkaitan dengan kondisi perekonomian dunia terutama di Ameria Serikat.

Pelemahan rupiah itu tidak berdiri sendiri karena sangat tergantung dengan ekonomi dunia, khususnya ekonomi di Amerika karena ekonomi di Amerika menguat artinya rupiah melemah.

Akibat lemahnya rupiah terhadap dolar AS, maka harga barang impor yang dilakukan Indonesia menjadi mahal. Sebaliknya, kegiatan ekspor pendapatannya menjadi naik. Rupiah melemah memang untuk impor jadi kemahalan, tetapi untuk ekspor pendapatannya menjadi lebih banyak.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perdagangan Benny Soetrisno mengatakan akan merespons pelemahan rupiah ini dengan mendorong anggotanya meningkatkan ekspor berbagai komoditas nonmigas serta mendorong perbaikan logistik. Ia berpendapat bahwa tanpa adanya logistik yang baik maka komoditas tidak bisa diekspor dan tidak bisa bersaing.

Kadin bersama Kementerian Perdagangan akan terus melakukan perundingan ke sejumlah negara dengan tujuan untuk mempermudah bea masuk ke negara tujuan. Diperkirakan dengan adanya momen melemahnya rupiah terhadap dolar AS, nilai ekspor bisa naik hingga 16 persen.

Bank Indonesia (BI) meyakini pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir sifatnya temporer dan tidak akan terpuruk seperti pada 2013.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan fluktuasi yang terjadi saat ini memang sangat dipengaruhi oleh kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve yang menaikkan suku bunga acuan pada Maret 2018 dan diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga acuan hingga tiga kali pada tahun 2018 ini.

Saat ini kondisi ekonomi dunia sebetulnya sedang dalam kondisi bagus di mana perekonomian AS membaik, bahkan revisi ke atas. Begitu pula ekonomi di Eropa, Jepang, China dan juga India. Ekonomi yang melaju memiliki konsekuensi inflasi yang naik karena ekonomi bergerak lebih cepat sehingga mendorong meningkatnya permintaan dan membuat harga naik.

Sistem Logistik

Salah satu upaya yang dilakukan swasta, khususnya yang tergabung dalam Kadin Indonesia, dalam mendorong ekspor adalah secara rutin mengadakan forum dialog ekspor 500 diadakan secara periodik untuk saling berbagi dan bekerja sama untuk meningkatkan ekspor dan berkomunikasi melalui media cetak, audio visual dan media sosial untuk secara bersama-sama membangun kepercayaan diri dan optimisme peningkatan ekspor nasional.

Selain itu juga menyelesaikan permasalahan atau hambatan ekspor dan dikelola oleh Komite Tetap Pengembangan Ekspor Kadin dengan dukungan seluruh Komite Tetap pada Bidang Perdagangan.

Perusahaan yang masuk 500 perusahaan pendongkrak meliputi eksportir, produsen barang ekspor, pengelola pelabuhan, perbankan, asuransi ekspor, dan perusahaan pelayaran.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani, yakin bahwa peningkatan ekspor Indonesia sebesar 500 persen akan dicapai dalam waktu 10-15 tahun, yang menjadikan ekspor Indonesia meningkat 500 persen menjadi setidaknya sebesar 750 miliar dolar AS pada tahun 2030 melalui lima pilar utama strategi akselerasi peningkatan ekspor indonesia.

Lima pilar itu adalah penambahan jumlah eksportir, diversifikasi produk ekspor, pengembangann pasar ekspor, peningkatan harga ekspor, dan pengembangan ekosistem ekspor.

Satu hal lain yang perlu mendapat perhatian dan dukungan pemerintah dalam meningkatkan ekspor adalah kehandalan logistik. Efisiensi sistem logistik mencangkup aspek efesiensi meliputi informasi, transportasi, inventaris, gudang, penanganan material, dan pengepakan di yakini akan memberi kontribusi positif pada peningkatan ekspor nasional.

Semakin tingginya mobilitas dan perkembangan teknologi maka akan mengubah cara orang beraktivitas. Hal ini juga mempengaruhi kondisi industri tertentu, terutama logistik.

Apalagi dengan adanya internet, pelaku industri logistik dituntut harus bisa mengikuti perkembangan dengan memperbaiki sistem logsitiknya termasuk infrastruktur serta penyediaan sumber daya manusia (SDM) logistik yang handal.

Sistem logistik sendiri tersusun atas fasilitas yang terhubung dengan jasa pelayanan transportasi. Sistem ini memiliki peran strategis dalam mensinkronkan dan menyelarasakan kemajuan antarsektor ekonomi dan antar wilayah demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif sekaligus menjadi benteng bagi kedaulatan dan ketahanan ekonomi nasional.

Biaya logistik di Indonesia rata-rata membutuhkan 25 persen dari hasil penjualan produk manufaktur, kondisi ini berpengaruh buruk terhadap daya saing industri nasional.

Angka tersebut, menurut Bank Dunia, lebih tinggi dibandingkan dengan biaya logistik di Thailand sekitar 15 persen, ataupun di Malaysia dan Vietnam yang hanya 13 persen.

Tingginya biaya logistik sektor manufaktur itu merefleksikan beberapa hal, antara lain pembatasan perdagangan, prosedur izin, dan kesenjangan infrastruktur.

Pemerintah dan swasta tentunya diharapkan bisa bersama-sama mencari solusi mengurangi tingginya biaya logistik, sehingga akan memudahkan dunia usaha untuk melakukan ekspor yang pada akhirnya mendorong perekonomian nasional. (Ant.)

BERITA TERKAIT

Jaga Stabilitas Keamanan untuk Dukung Percepatan Pembangunan Papua

    Oleh: Maria Tabuni, Mahasiswa Papua tinggal di Bali   Aparat keamanan tidak pernah mengenal kata lelah untuk terus…

Konsep Megalopolitan di Jabodetabek, Layu Sebelum Berkembang

Pada saat ini, kota-kota Indonesia belum bisa memberikan tanda-tanda positif mengenai kemunculan peradaban kota yang tangguh di masa datang. Suram…

Pasca Pemilu Wujudkan Bangsa Maju Bersatu Bersama

    Oleh: Habib Munawarman,Pemerhati Sosial Budaya   Persatuan dan kesatuan antar masyarakat di Indonesia pasca pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu)…

BERITA LAINNYA DI Opini

Jaga Stabilitas Keamanan untuk Dukung Percepatan Pembangunan Papua

    Oleh: Maria Tabuni, Mahasiswa Papua tinggal di Bali   Aparat keamanan tidak pernah mengenal kata lelah untuk terus…

Konsep Megalopolitan di Jabodetabek, Layu Sebelum Berkembang

Pada saat ini, kota-kota Indonesia belum bisa memberikan tanda-tanda positif mengenai kemunculan peradaban kota yang tangguh di masa datang. Suram…

Pasca Pemilu Wujudkan Bangsa Maju Bersatu Bersama

    Oleh: Habib Munawarman,Pemerhati Sosial Budaya   Persatuan dan kesatuan antar masyarakat di Indonesia pasca pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu)…