Sarana Menara Bagikan Dividen Rp 1,2 Triliun

NERACA

Jakarta – Dibalik masalah hukum yang menerpa PT Sarana Menara Nusantara Tbk atau TOWR, rupanya tidak menyurutkan emiten menara telekomunikasi ini untuk akan membagikan dividen. Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), perseroan memutuskan membagikan dividen final tahun buku 2017 kepada para pemegang saham sebesar Rp 1,2 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan mengungkapkan, angka tersebut telah termasuk dividen interim yang telah dibayarkan perseroan sebesar Rp 306 miliar pada akhir tahun 2017 lalu. Jika dibandingkan dengan kapitalisasi pasar saat ini, diperkirakan dividend yield mencapai sekitar 4%. Tahun kemarin, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 2,1 trilun. RUPS juga menyetujui stock split saham baru dengan perbandingan 1:5

Selain itu, perseroan menargetkan aksi korporasi dilaksanakan paling lambat sebelum RUPS 2019. TOWR baru saja melakukan ekspansi anorganik melalui anak perusahaannya Protelindo dengan melakukan akuisisi PT Komet Infranusantara anak, perusahaan PT Nusantara Infrastruktur Tbk (META). Dengan target penambahan tenancy (jumlah penyewa menara) mencapai 4.000, tahun ini TOWR menyiapkan beberapa strategi. Di antaranya efisiensi operasional ataupun keuangan.

TOWR juga menganggarkan belanja modal sebesar Rp 2,5 triliun pada tahun ini. Anggaran tersebut akan digunakan untuk ekspansi organik. Adapun, belanja modal tersebut bersumber dari pinjaman baru dan arus kas operasional. Tahun ini, perseroan juga menargetkan 4000 penyewa menara telekomunikasi tambahan.

Wakil Direktur Utama PT Sarana Menara Nusantara Tbk, Adam Gifari optimistis target tenancy tahun ini bisa tercapai karena ekspansi jaringan ke luar Jawa guna meningkatkan kapasitas terus dilakukan operator telekomunikasi. Hingga Maret 2018 saja, proyek organik di bidang penyewaan menara telekomunikasi yang sedang dikerjakan sudah mencapai 2.000 lokasi.”Tahun ini cukup menjanjikan karena para operator terus berekspansi ke luar Jawa dan meningkatkan kapasitas jaringan di pulau Jawa,"ujarnya.

Sepanjang tahun lalu, perusahaan menambah 300 menara sehingga jumlah menara yang dimiliki pada akhir 2017 sebanyak 14.854. Sementara itu, jumlah tenancy sebanyak 25.011 dengan 1.591 order tenancy yang berhasil diselesaikan sepanjang 2017.  Dia pun menyebut ekspansi bakal dilakukan anak usaha TOWR yakni Protelindo melalui strategi organik dan anorganik. Tercatat, pada Maret 2018 terdapat 2.000 order tenancy atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2017 yaitu 1.591.

Dari sisi anorganik, pihaknya mengumumkan akuisisi perusahaan menara telekomunikasi PT Komet Infra Nusantara yang merupakan anak usaha Nusantara Infrastructure. Atas kegiatan tersebut, pihaknya menambah 1.400 menara dan 2.000 penyewa menara.”Seperti halnya baru-baru ini TOWR mengumumkan penandatanganan akuisisi perusahaaan tower PT KIN anak perusahaan Nusantara Infrastructure/META dengan 1.400 tower dan 2.000 tenancy,”jelasnya.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…