Pemkot Sukabumi Dapatkan PAD Rp25 Miliar Dari Pola Kerjasama

Pemkot Sukabumi Dapatkan PAD Rp25 Miliar Dari Pola Kerjasama

NERACA

Sukabumi - Dari puluhan kerjasama yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi baik itu dengan pihak ketiga atau pihak lainya telah memberikan kontribusi ke kas daerah sebesar Rp5 miliar per tahunya. Seperti halnya kerjasama pengelolan parkir yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga.

"Jadi selama lima tahun ini, dari segala bentuk kerjasama daerah, dapat berkontribusi ke pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp25miliar," ujar Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan dan Kerjasama Daerah Pemkot Sukabumi Rahhmat Sukandar kepada Neraca, usai menggelar workshop peningkatan pelayanan publik dan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) melalui kerja sama daerah disalah satu hotel kawasan Surya Kencana Kota Sukabumi, kemarin.

Untuk itu lanjut Rahmat, pihaknya berharap kepada dinas atau instansi bisa mencari pola-pola pendanaan pembangunan dari non APBD dan APBN. Sebab, kebutuhan pembiayaan pembangunan di kota semakin tinggi, baik itu dari aspirasi masyarakat ataupun rencana stategi pemerintah daerah ataupun pusat."Makanya kegiatan yang dilaksanakan ini bertujuan untuk merangsang para SKPD atau instansi untuk mencari mengembangkan kerja sama daerah berbagai kegiatan yang menghasilkan kontribusi ke PAD," ujarnya.

Bentuk kerja sama yang sudah dilakukan oleh pemerintah seperti pengelolaan parkir yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Tapi ada juga yang bagus bisa dicontoh seperti di daerah Banyuwangi, dalam pengelolaan parkirnya mereka kerjasama antara pemda, Polres dan samsat. Sehingga mereka bayar parkirnya cukup setahun sekali, untuk roda empat sebesar Rp70 ribu dan roda dua cukup Rp35 ribu per tahunya."Itu juga kalau mau diadopsi perlu ada kajian-kajian dulu di kitanya," tuturnya.

Kalau memang mau diadopsi sistem seperti itu,  tentu saja memerlukan pembahasan khusus. Karena kondisi Kota Sukabumi berbeda dengan Banyuwangi."Di Kota Sukabumi banyak masuk kendaraan dari luar daerah. Tapi dalam waktu dekat kami akan  mengevaluasi dan melakukan kajian untuk membuat grand design kerja sama daerah. Nantinya akan diketahui sektor-sektor yang bisa dikerjasamakan dengan pihak swasta untuk mengefektifkan penagihan yang berdampak pada efisiensi APBD," pungkas Rahmat. Arya

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…