Akuisisi Bisnis Channels - MNCS Tawarkan Harga IPO Rp 500-650 Persaham

NERACA

Jakarta – Cari modal untuk pengembangan bisnisnya, PT MNC Studios International melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas 1,56 miliar saham biasa yang mewakili sekitar 30% dari modal yang dikeluarkan dan disetor.

Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, harga untuk penawaran umum saham perdana ini di kisaran Rp500-Rp650 per saham,”Perusahaan telah mengajukan permohonan untuk mendaftarkan saham ini di Bursa Efek Indonesia dengan kode MNCS," ujarnya di Jakarta, Selasa (8/5).

Hary Tanoe menjelaskan, periode book building akan dilakukan pada 7-17 Mei 2018. Kemudian, pernyataan efektif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Mei 2018, masa penawaran umum 30 Mei-4 Juni 2018 dan jadwal listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juni 2018. MNCS akan menggunakan dana yang diperoleh dari penawaran umum untuk mengakuisisi bisnis channels, pelunasan atas MTN Syariah Ijarah l MNC Pictures tahun 2018, pengembangan movie land di kawasan Lido dan sisanya digunakan perusahaan atau entitas anak untuk mengakusisi atau membentuk rumah produksi melalui joint venture (kerja sama dengan pihak lain).

Disampaikannya, akuisisi atau joint venture ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi konten di masa depan. Guna memuluskan aksi korporasi tersebut, perusahaan menunjuk MNC Securities, CGS CIMB dan Mandiri Sekuritas untuk bertindak bersama sebagai penjamin emisi efek dalam IPO tersebut. MNCS sendiri adalah bagian dari MNC Group yang merupakan grup media terbesar dan terintegrasi di Asia Tenggara. Lini bisnis utama MNC Studios International adalah rumah produksi, advertising agency dan manajemen bakat.

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2017 kemari, PT MNC Studios International (MNCS) mencatatkan laba bersih sebesar Rp122 miliar. Perolehan ini melesat 126% dibanding tahun 2016 senilai Rp54 miliar. Disebutkan, perusahaan membukukan pendapatan Rp1,1 triliun pada 2017 atau tumbuh 59% dibanding dengan 2016 sebesar Rp698 miliar. Adapun, EBITDA untuk tahun 2017 mencapai Rp168 miliar, mewakili margin EBITDA sebesar 15,1%, naik 110% dibanding dengan tahun 2016 sebesar Rp80 miliar.

Hary Tanoe menjelaskan, industri konten semakin berkembang dan MNC Studios International berada dalam posisi yang baik untuk dapat meraup peluang ini,”Pendapatan konten perusahaan tidak hanya berasal dari konten FTA (free to air), tetapi juga dari platform digital di lndonesia dan luar negeri," ujarnya.

MNCS saat ini memiliki lebih dari 4.000 episode konten yang terdiri dari serial drama, FTV dan animasi, yang tersedia untuk dijual ke FTA, TV berbayar dan OTT. Konten yang diproduksi juga memiliki buiIt-in advertising yang dibawakan oleh artis atau dalam bentuk virtual ads, sehingga memberikan pendapatan tambahan bagi perusahaan. Lebih lanjut, Hary Tanoe menyampaikan, MNCS merupakan pemasok utama serial drama untuk stasiun TV MNC Group. Keberadaan perusahaan akan memberikan keunggulan kompetitif yang besar bagi MNC Group dalam hal efisiensi biaya dan mempertahankan performa program yang kuat.

MNCS disiapkan untuk memproduksi volume yang lebih besar pada tahun mendatang. Model bisnis MNCS dapat ditingkatkan skalanya dan dapat dengan mudah diperluas untuk mengakomodasi semua slot drama yang tersedia dl platform MNC Group,”Televisi itu sumber konten dari berbagai konten provider dari asing dan lokal. Belakang porsi asing dikurangi karena masyarakat lebih suka konten lokal,"ungkapnya.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…