Rilis Layanan Chanel Digital - Sequis Life Bidik Kontribusi Premi 10% di 2020

NERACA

Jakarta – Memanfaatkan pertumbuhan era digital saat ini, Sequis Life mengembangkan jalur pemasaran dan layanan digital bagi nasabah dalam rangka perluasan segmentasi nasabah ke mass market, selama ini masih didominasi pada segmen nasabah middle up.  Harapannya, dalam tiga tahun ke depan sumbangan premi dari lini distribusi digital bisa mencapai 10%.

Tatang Widjaja, President Director & CEO Sequis menjelaskan, inovasi digital telah dilakukan perusahaan sejak satu setengah tahun lalu ketika menghadirkan layanan asuransi online malui Sequis Online dan Sequiz Ez untuk pendaftaran online nasabah berbasis website untuk memudahkan nasabah memperoleh proteksi dari Sequis Life.

Kini layanan nasabah dilengkapi dengan layanan baru bagi nasabah yakni PolisQ, aplikasi berbasis android dan IOS yang memudahkan nasabah untuk mengontrol polis, perubahan data, pembayaran premi, hingga pengajuan klaim,”Launching PolisQ ini untuk mempermudah nasabah yang sudah bergabung dengan Sequis Life. Ini bagian dari service, setelah pos sell melalui Sequis Online dan Sequis Ez. Targetnya adalah untuk utilization. Tahun pertama diharapkan  25 persen nasabah sudah gunakan aplikasi PolisQ. Tahun kedua 60% nasabah gunakan aplikasi tersebut untuk memudahkan dan mempercepat poses, namun mereka yang masih menggunakan service online masih akan dilayani,”kata Tatang di Jakarta, Selasa (8/5).

Tatang lebih lanjut menjelaskan, selain inovasi digital untuk peningkatan kualitas layanan proteksi nasabah, Sequis Life juga tengah merancang web portal untuk pendaftaran agen secara online. Dia menyebutkan, sumbangan premi yang dihasilkan oleh kanal distribusi keagenan masih mendominasi hingga 96%. “Dengan adanya inovasi ditigal ini, kita harapkan di tiga tahun ke depan digital sell bisa sumbang premi 10%,”jelasnya.

Dia menambahkan, untuk program transformasi digital ini, pihaknya menganggarkan investasi sebsar 10 juta US dolar per tahun. “Dengan makin banyaknya Sequis digital, makin banyak yang dilayani langung secara mesin, sehingga proses manual berkurang. Ini yang kita kembangkan agar apps ini popular dengan target segmen mass market, semua akan terdigitalisasi. Dari membeli polis, underwriting hingga polis terbit sudah terdigitalisasi. Dalam jangka panjang akan mencapai penetrasi yang lebih banyak,” katanya.

Sementara itu, untuk tahun ini Tatang mengungkapkan tidak akan agresif dalam membuka cabang baru. Rencananya hanya akan menambah 5 cabang, yakni dua di Jakarta, dan tiga di luar Jakarta. “Mungkin nanti di Palembang, Makasar, dan area Jawa. Kita memang tidak agresif membuka cabang baru, karena kita memilih meningkatkan produktivitas cabang yang sudah ada,”paparnya.

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2017 kemarin, Sequis Life mencatatkan kinerja yang sangat positif. Antara lain pendapatan premi senilai Rp3.01 triliun atau tumbuh 4% dari tahun 2016. Premi bisnis baru menyumbang sebesar Rp665 miliar ke total premi 2017. Produk tradisional menyumbang 27%, dan produk unit link mendominasi hingga 73%. Adapun produk investasi dialokasikan lebih banyak ke Obligasi Negara mencapai 77%, sementara obligasi swasta 22%. Sisanya ditempatkan di saham dan portofolio lainnya.

Kata Tatang, tahun 2018 ini Sequis masih optimis bahwa pertumbuhan bisnis baru mencapai 20%. Tetapi untuk total premi, setelah mengantisipasi produk jatuh tempo, mungkin di kisaran 10% pertumbuhannya. Sementara terkait penguatan dolar apakah mempengaruhi premi, Tatang menjelaskan bahwa semua produk berbasis dolar adalah produk tradisional yang tidak menyangkut kesehatan, pendidikan, saving dan investasi. Sehingga tidak berpengaruh pada harga produk Sequis,”Produk yang terkait dengan mata uang asing jika ada nasabah yang berobat ke luar negeri, sejauh ini di Singapura dan Malaysia. Nanti di semester kedua tahun ini, kita launch produk untuk membedakan yang lokal dan yang asing,” ujarnya. 

Sementara Dion P Guntoro, Head of Bussiness Excellence & project Management Office Sequis mengungkapkan, sejak aplikasi PolisQ diluncurkan pada April 2018, sebanyak 5000 nasabah telah memanfaatkan inovasi digital tersebut. Sementara untuk pendaftaran online melalui Sequis Online dan Sequis Ez, Yeoh Ah Thoo, Director &  Chief Operating Officer Sequis menambahkan bahwa sejak diluncurkan satu setengah tahun lalu, ratusan polis telah dikeluarkan dengan uang pertanggungan mencapai Rp100 juta. “Untuk Sequis Online memang masih sedikit nilai preminya, tetapi 70% dari new bussiness diajukan via sistem. Jadi sudah ada yang coba layanan online ini, karena prosesnya hanya 3-4 menit saja sudah dapat proteksi. Sementara kalau manual bisa berhari-hari. Apalagi dari luar kota,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…