Dorong Perusahaan Daerah IPO - BEI Kendari Siap Dampingi Perusahan

NERACA

Kendari – Memfasilitasi perusahaan daerah yang layak go public, PT Bursa Efek Indonesi (BEI) kantor perwakilan Kendari mengaku siap melakukan pendampingan terhadap perusahaan di Sulawesi Tenggara yang berminat go public atau melakukan penawaran umum saham perdana (IPO),”Sejumlah perusahaan di wilayah Sultra memiliki potensi 'go public', namun banyak faktor perlu dipenuhi para pengusaha. Karena itu, BEI siap mendampingi perusahaan agar bisa Go Publik," kata Kepala BEI Kantor Perwakilan Kendari, Epha Kurnia di Kendari, kemarin.

Menurut dia, saat ini perusahaan di Indonesia yang tercatat melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebanyak 574 perusahaan. Tetapi sayangnya dari perusahaan itu, belum satu pun berasal dari Sultra. Pengusaha asal Sultra, Hery Asiku, mengaku tertarik dan mengharapkan dukungan agar ada perusahaan di Sultra yang Go Public atau tercatat di Bursa Efek Indonesia,”Saya sudah lama terjun di dunia usaha, saya melihat ada beberapa perusahaan di Sultra yang memiliki modal atau aset di atas Rp500 miliar. Apakah perusahaan semacam ini juga bisa Go Publik, sehingga perlu ada pendampingan dari BEI,”ujarnya.

Hery yang merupakan anggota DPRD Sultra ini mengaku, salah satu perusahaan miliknya saat ini sedang membuat smelter atau pemurnian nikel skala kecil,”Smelter ini murni menggunakan teknologi anak bangsa, tidak menggunakan tekonologi atau tenaga luar Indonesia. Saya pikir kami juga boleh dibantu agar bisa Go Public," katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama BEI, Tito Sulistio pernah bilang,  agar perusahaan yang berencana IPO jangan menunda-nunda lagi, meski kondisi pasar saham sedang naik-turun. “Dengan go public maka perusahaan bisa menjadi lebih besar, sehingga tidak perlu menunggu kepastian lagi,”ujarnya.

Dirinya menegaskan, jangan menunda go public ditengah pasar naik-turun karena tidak akan tahu. Oleh karena itu, IPO dulu, siap jadi perusahaan besar dulu. Meski wajar saja, apabila orang masih wait and see. Tito menyampaikan, seiring ketidakpastian yang datang dari kondisi global membuat perusahaan yang ingin IPO menjadi ragu-ragu melantai di bursa saham. "Ketidakpastian bikin orang pikir jangka pendek, tunggu bukan takut. Kemarin sempat naik, tapi ada sentimen dari Trump lalu turun lagi," terang dia. (ant/bani)

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…