Indonesia Air Transport Rugi Rp 12,71 Miliar

NERACA

Jakarta – Performance kinerja keuangan PT Indonesia Air Transport & Infrastruktur Tbk (IATA) masih membukukan raport merah. Pasalnya, di kuartal pertama 2018 mencatatkan rugi bersih sebesar US$911.550 atau setara Rp 12,71 miliar. Namun angka kerugian tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dimana perusahaan rugi bersih sebesar Rp 27,71 miliar.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (7/5), perseroan mengungkapkan, turunnya kerugian perseroan didorong oleh pendapatan IATA kurtal I-2018 yang naik 21,59% menjadi Rp 64,84 miliar dibandingkan dengan kuartal I-2017 sebesar Rp 53,32 miliar. Sedangkan beban pokok pendapatan pada tiga bulan pertama 2018 naik 9,89% menjadi Rp 21,62 miliar dibandingkan dengan kuartal I-2017 sebesar Rp 19,67 miliar. Beban sewa tercatat mengalami kenaikan tertinggi pada kuartal I-2018 sebesar 24,51% menjadi Rp 4,10 miliar.

Sementara itu, liabilitas perseroan di sepanjang kuartal I-2018 tumbuh 1,13% menjadi Rp 476,59 miliar dibandingkan pada kuartal IV-2017 sebesar Rp 471,27 miliar. Sedangkan ekuitas perseroan pada kuartal I tahun ini turun 2,47% menjadi Rp 602,40 miliar. Aset perseroan di sepanjang kuartal-I 2018 turun 0,19% menjadi Rp 1,07 triliun dibandingkan dengan aset IATA pada akhir Desember 2017 sebesar Rp 1,08 triliun.

Tahun ini, perseroan berencana untuk melakukan penambahan modal perusahaan terbuka tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (private placement). Disebutkan, saham bagi manajemen dan karyawan (management and employee stock option program) sebanyak-banyaknya 718.147.026 saham seri B dengan nilai nominal Rp 50, atau sebanyak-banyaknya 7,20% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Lewat aksi korporasi ini, perusahaan berharap bisa memperoleh dana segar sebesar Rp 35,9 miliar. Perseroan belum lama ini mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) US$ 100 juta. Dana itu akan digunakan untuk membeli pesawat baru. Wakil Presiden Direktur IATA, Wishnu Handoyono pernah mengatakan, pesawat baru disiapkan untuk menggantikan yang lama. Selain itu, juga demi memenuhi kebutuhan kontrak baru,”Regenerasi pesawat, semester kedua tahun ini baru banyak tender pesawat carter. Sementara, pesawat paling lama buat tender tahun 2010 sesuai ketentuan SKK Migas," ujarnya.

BERITA TERKAIT

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

Rencanakan Buka 20 Gerai Baru - Ace Hardware Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Berhasil membukukan kinerja keuangan yang tumbuh positif di tahun 2023, PT Ace Hardware Tbk (ACES) terus pacu…

BRMS Serap Dana Eksplorasi US$1,45 Miliar

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2024, emiten pertambangan emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) melalui lima anak usahanya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

Rencanakan Buka 20 Gerai Baru - Ace Hardware Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Berhasil membukukan kinerja keuangan yang tumbuh positif di tahun 2023, PT Ace Hardware Tbk (ACES) terus pacu…

BRMS Serap Dana Eksplorasi US$1,45 Miliar

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2024, emiten pertambangan emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) melalui lima anak usahanya…