Banten April Alami Inflasi 0,31 Persen

Banten April Alami Inflasi 0,31 Persen

NERACA

Serang - Provinsi Banten pada April 2018 mengalami inflasi 0,31 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan tercermin dari Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 139,66 menjadi 140,09.

“Komoditas yang dominan menyumbang inflasi pada April ini adalah daging ayam ras, cabe merah, bawang merah, bensin, kue basah dan sarung katun,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno di Serang, Jumat (4/5).

Ia menjelaskan kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,1741 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,0625 persen; sandang 0,0307 persen; kesehatan 0,0213 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,0098 persen; transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,0050 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,0007 persen.

Berdasarkan pemantauan terhadap 417 jenis barang dan jasa di Kota Serang, Tangerang dan Cilegon baik secara mingguan, dua mingguan maupun bulanan, diketahui sebanyak 236 komoditas mengalami perubahan harga. Sebanyak 144 komoditas mengalami kenaikan harga dan sisanya sebanyak 92 komoditas mengalami penurunan harga.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi selama bulan April 2018 antara lain sarung katun, kue basah, bawang merah, daging ayam ras, buncis dan jengkol. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga paling banyak antara lain adalah melon, terong panjang, playstation, tauge/kecambah, angkutan udara dan bayam.

Dari 109 komoditas yang ada pada kelompok bahan makanan, 105 komoditas diantaranya mengalami koreksi harga. Koreksi harga positif atau kenaikan harga terjadi pada 54 jenis komoditas.

“Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yang cukup besar antara lain daging ayam ras sebesar 0,1811 persen, cabe merah 0,0578 persen, bawang merah 0,0551 persen, pepaya 0,0166 persen, jengkol 0,0129 persen dan jeruk sebesar 0,0110 persen, sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi antara lain: beras sebesar -0,0511 persen, melon -0,0363 persen, bayam -0,0259 persen, tauge/kecambah -0,0141 persen, dan kangkung sebesar -0,0101 persen,” kata dia.

Soebeno mengatakan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau adalah pada komoditas kue basah sebesar 0,0333 persen, rokok putih 0,0090 persen, air kemasan 0,0073 persen dan sate 0,0045 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar adalah minuman ringan dengan andil -0,0021 persen dan makanan ringan/snack dengan andil -0,0006 persen.

Secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil inflasi sebesar 0,0098 persen. Komoditas terbesar yang menyumbang andil inflasi ini adalah komoditas pasir dengan andil sebesar 0,0072 persen dan biaya keamanan sebesar 0,0041 persen. Sementara komoditas yang memberi andil deflasi diantaranya adalah sabun detergen bubuk sebesar -0,0045 persen, besi beton sebesar -0,0029 persen dan semen sebesar -0,0023 persen.

Ia mengatakan komoditas yang memberikan andil inflasi pada kelompok sandang adalah sarung katun sebesar 0,0257 persen, emas perhiasan 0,0051 persen dan celana panjang jeans 0,0008 persen. Sementara itu komoditas yang memberikan andil deflasi diantaranya jaket sebesar -0,0012 persen, dan baju kaos/T-Shirt sebesar -0,0009 persen.

Dari 38 komoditas yang ada pada kelompok kesehatan, 21 komoditas diantaranya mengalami koreksi harga. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya adalah sabun mandi naik sebesar 0,0159 persen, tarip gunting rambut pria sebesar 0,0014 persen, shampo umum 0,0012 persen dan obat gosok sebesar 0,0010 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi yaitu sabun mandi cair sebesar -0,0001 persen, dan deodorant dengan andil deflasi -0,0001 persen.

Secara keseluruhan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan ini memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,0007 persen. Komoditas yang memberi andil inflasi terbesar pada bulan ini adalah sepeda anak dengan andil 0,0025 persen dan buku tulis bergaris yang memberikan andil sebesar 0,0022 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi adalah laptop/notebook yaitu sebesar -0,0020 persen.

Komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan adalah bensin dengan andil sebesar 0,0364 persen, disusul kemudian oleh komoditas sepeda sebesar 0,0028 persen dan sepeda motor dengan andil sebesar 0,0008 persen.”Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi, diantaranya adalah angkutan udara dengan andil deflasi sebesar -0,0341 persen,” kata Soebeno. Ant

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…