Kejar Pertumbuhan Indutri ETF - Indo Premier Bidik Dana Kelola Rp 10 Triliun

NERACA

Jakarta – Kejar pertumbuhan dana kelolaan lewat produk investasi exchange traded fund (ETF), PT Indo Premier Sekuritas selalu pioner yang memperkenalkan industri ETF di pasar modal terus melakukan edukasi dan sosialisasi ETF kepada perusahaan manajer investasi. Seiring berjalannya waktu, kata Direkur Indo Premier Sekuritas, Noviono Darmosusilo, minat investor berinvestasi di produk ETF terus meningkat.

Menurutnya, semakin banyak manajer investasi (MIO merilis produk ETF akan semakin banyak tawaran alternatif investasi di pasar. Perseroan sendirin menargetkan dana kelola ETF tahun ini sekitar Rp 10 triliiun. “Seiring dengan perkembangan yang cukup positif, dana kelolaa ETF diyakini akan terus tumbuh hingga akhir tahun sebesar Rp 10 triliun,”ujar Noviono di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, saat ini dana kelolaan produk ETF yang dikelola Indo Premier Sekuritas mencapai Rp 6,45 triliun hingga April 2018. Disebutkan, dari total dana kelolaan ETF sebesar Rp 6,45 triliun, sekitar Rp 5,37 triliun di antaranya berasal dari dana kelolaan ETF berbasis saham. Asal tahu saja, dana kelolaan ETF terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini bertolak belakang, pada tahun 2013 silam yang dana kelolaannya baru Rp 456 miliar.

Tidak hanya itu, jumlah investor institusi ETF juga meningkat signifikan. Menurut Noviono, jumlah investor institusi ETF Indo Premier Sekuritas sebagai dealer partisipan meningkat dari 40 investor pada 2013 menjadi 132 investor pada tahun ini. Hanya saja, jumlah investor ritel ETF belum bisa dikatakan banyak. Walau enggan merinci, Noviono bilang, sosialisasi dan edukasi masih dibutuhkan untuk mendongkrak pertumbuhan investor ritel pada produk-produk ETF.

Terlepas dari itu, dirinya menyakini bahwa dana kelolaan ETF akan semakin tumbuh pada tahun ini. Disebutkan, katalis utama peningkatan dana kelolaan ETF sepanjang tahun ini berasal dari mulai banyaknya manajer investasi yang meluncurkan produk reksadana tersebut. “Kalau penawarannya banyak, otomatis jumlah permintaan akan meningkat,” ujar Noviono.

Sebagai informasi, Indo Premier Sekuritas berperan sebagai dealer partisipan atas 16 dari 17 ETF yang beredar di Indonesia saat ini. Selain itu, terdapat empat manajer investasi yang menjadikan Indo Premier Sekuritas sebagai dealer partisipan ETF, di antaranya adalah Indo Premier Investment Management, Pinnacle Investment, Batavia Prosperindo Investment dan Danareksa Investment Management.

Kata Noviono, mispersepsi investor institusi terkait likuiditas ini terjadi karena mungkin investor belum melihat dan menyadari likuiditas ETF yang ada di pasar primer (primary market). ETF Premier IDX30 dengan kode XIIT contohnya, melakukan investasi pada saham-saham pada Indeks IDX30 yang memiliki kapitalisasi pasar sekitar 60% dari nilai total kapitalisasi pasar dengan nilai mencapai tidak kurang dari Rp3.800 triliun saat ini. 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…