BSN Tekankan Pentingnya Standarisasi - IIME Digelar Di Indonesia

 

 

NERACA

 

Jakarta - Industrial Machinery & Electronic Show 2018 (IIME) kembali digelar untuk ketiga belas kalinya di Indonesia. Kali ini pameran menampilkan berbagai macam produk seperti mesin pompa, valves, blower fans, kompresor produk elektronik dan peralatan manufaktur. Enam negara pun ikut turut andil dalam pameran yang akan berlangsung hingga 5 Mei mendatang, yaitu China, Indonesia, India, Italia, Filipina dan Austria.

Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN) Bambang Prasetya yang ikut turut hadir dan membuka pameran ini menyampaikan pentingnya standarisasi disetiap lini produk. Menurut dia, standarisasi sangat penting agar persaingan industri bisa berjalan sehat. "Haruslah menjaga mutu produk dengan standarisasi karena nantinya juga akan menjaga konsumen," kata Bambang di Jakarta, Kamis (3/5).

IIME 2018 juga bekerjasama dengan Kamar Dagang Tiongkok atau China Chamber of Commerce for Import and Export of Machinery and Electronic Product (CCCME) sehingga mayoritas peserta pameran berasal dari China. Namun begitu, Bambang mengaku cukup dekat dengan badan standarisasi China. "Presiden ISO juga berasal dari China, bahkan pernah mengunjungi Indonesia," jelasnya.

Bambang mengharapkan kerjasama bukan hanya jual beli barang saja melainkan juga investasinya. "Kami menyambut era investasi akan tetapi perlu ditekankan juga menjual barang tak hanya di pasar dalam negeri namun juga bisa menjual ke negara asal investor dan bahkan bisa merambah ke seluruh dunia," tukasnya.

Pasar Indonesia merupakan pasar yang menjadi tujuan utama untuk berbagai jenis produk. China menjadi salah satu negara yang membidik Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), China menjadi salah satu negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari hingga November 2017 dengan nilai US$31,78 miliar atau 26,46% dari total keseluruhan impor non migas. Di sektor pulp dan kertas, menurut data BPS pada kuartal II 2017, industri mikro kecil kertas dan barang dari kertas tumbuh 23,37% secara tahunan. 

Vice President CCCME Wang Guiqing mengatakan bahwa China menjadi negara terbesar dalam hal kerjasama ekonomi dengan Indonesia. Disamping itu juga, ia menyampaikan investasi China di Indonesia juga cukup besar dan juga China menjadi destinasi wisata para turis dari Indonesia. Setidaknya ada 2 juta orang Indonesia yang berkunjung ke China untuk berwisata.

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…