Penggunaan Gawai Tingkatkan Sindrom Mata Kering

Ahli kesehatan mata Rumah Sakit Mata Jakarta Eye Center dr Nina Asrini Noor mengatakan tren sindom mata kering di Indonesia meningkat salah satunya disebabkan oleh penggunaan gawai atau peranti elektronik yang tidak tepat."Sindrom mata kering atau dry eye syndrome adalah kondisi mata yang mengalami kekurangan cairan akibat air mata yang mudah menguap atau produksi air mata terlalu sedikit," kata dia dalam acara dialog di Surabaya, Sabtu (28/4), seperti dilansir dari Antara.

Mengutip laporan US National Library of Medicine National Institute of Health (NCBI), Nina menuturkan sekitar 60 juta orang di dunia mengalami mata kering. Sementara di Indonesia prevalensi mata kering pada 2017 mencapai 30,6 persen dari jumlah penduduk."Penyebab sindrom mata kering sebenarnya beragam, mulai dari usia, faktor lingkungan seperti debu dan asap rokok, riwayat operasi mata, penyakit autoimun dan diabetes, penggunaan obat tertentu seperti tetes mata, dan aktivitas penggunaan komputer atau gawai," ucapnya.

Perwakilan dari Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Jawa Timur dr Ismi Zuhria SpM mengungkapkan kunjungan pasien dengan sindrom mata kering di RSUD Dr Soetomo tempatnya praktik mencapai 50 persen.

Ia menjelaskan kondisi sindrom mata kering yang berat biasanya permukaan bola mata bisa sampai rusak dan menganggu penglihatan."Pasien saya banyaknya perempuan karena dipengaruhi hormonal, obat-obatan yang dipakai juga bisa mempengaruhi," kata Ismi.

Menurut Nina, penggunaan gawai apalagi dalam waktu yang lama dan kurang tepat tanpa disadari membuat mata menjadi lelah, perih, dan gatal, yang dapat menyebabkan gangguan yang akan berdampak serius pada kesehatan mata."Sayangnya, banyak orang kurang menyadari gejala-gejala ini adalah gangguan yang harus ditangani segera. Apalagi dari pasien yang terdeteksi terkena sindrom mata kering ini, 40 persennya tidak merasakan gejala," kata dia.

Beberapa ciri-ciri mata kering menurutnya bisa dirasakan seperti mata terasa mengganjal, sering berair, mata merah, terasa kering, berasa berpasir, kotoran mata hingga terasa lengket. Penanganan mata kering lewat terapi bisa dilakukan dengan tetes mata. Namun Nina mengatakan penanganan juga harus disesuaikan dengan faktor usia dan tingkat sindrom.

Mata merupakan organ paling vital, mata merupakan jendela untuk melihat dunia.Mata bisa terkena penyakit seiring bertambhanya usia, namun dewasa ini anak muda pun rentan terkena masalah pada matanya. Gangguan pada mata ini disebabkan oleh gaya hidup modern. Contohnya ialah saat bekerja di depan komputer, dalam jangka waktu panjang kebiasaan ini bisa mengurangi daya penglihatan mata Anda.

Nah berikut ada kebiasan-kebiasaan yang bisa memicu kerusakan penglihatan mata Anda, sebaiknya segera tinggakalkan.

1 Merokok

 

Merokok bukan hanya memicu penyakit jantung, kanker saja. Merokok merupakan kebiasaan buruk yang bisa mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh termasuk merusaka mata Anda. Asap yang mengnandung racun bisa merusak retina mata bagian macula, zat kimia bercun ini secara bertahap bisa merusak dan membuat mata Anda buta.

2 Minum Alkohol

Alkohol juga ternyata termasuk kebiasaan yang menyebabkan kerusakan pada mata Anda. Alkohol jika terus dikonsumsi dalam jangka panjang bisa menurunkan kinerja mata Anda, membuat mata kehilangan sensitivitas pada warna hingga membuat mata Anda lemah.

3 Menatap Smartphone, Komputer dan Tv Berlebihan

Dunia digital saat ini berkembang sangat pesat, banyak orang sangat bergantung sekali pada gadgetnya. Entah smarphone, kompuetr, hingga tv. Bahkan saat ini hanya dengan HP saja anda bisa memesan makanan, ojek dan lain sebagainya. Namun, sebaiknya kurangi menatap layar tersebut. Kurangi ketergantungan dan bijaklah menggunakan alat-alat modern seperti itu, sebab kebiasaan menatap layar dalam jangka lama bisa memicu kerusakan mata akibat radiasi alat-alat modern tadi

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…