Pendapatan Mega Manunggal Tumbuh 53%

NERACA

Jakarta – Emiten property, PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) mampu mencatatkan pendapatan sebesar Rp 67,96 miliar pada kuartal I 2018 lalu atau meningkat 53% secara year on year dibandingkan kuartal yang sama di tahun sebelumnya Rp 44,20 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, lini bisnis sewa kantor dan gudang memberi kontribusi terbesar terhadap pendapatan perusahaan sepanjang kuartal pertama kemarin, yakni senilai Rp 57,85 miliar. Segmen bisnis ini mengontribusi 85,12% pendapatan Mega Manunggal. Lini bisnis sewa peralatan mencapai Rp 5,64 miliar atau 8,30% dari total pendapatan. 

Beban pokok pendapatan MMLP juga mengalami kenaikan sebesar 21,48% dari Rp 4,70 miliar pada kuartal pertama 2017 menjadi Rp 5,72 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Kenaikan beban pokok yang lebih rendah daripada kenaikan pendapatan menyebabkan laba kotor emiten properti ini naik. MMLP mencetak laba kotor sebesar Rp 62,23 miliar atau meningkat 57,6% pada kuartal pertama lalu.

Tapi, hampir seluruh beban usaha MMLP naik. Hal ini menekan pertumbuhan laba MMLP. Laba bersih MMLP perusahaan naik 38,2% dari Rp 19,55 miliar di kuartal pertama tahun lalu menjadi Rp 27,02 miliar di kuartal pertama tahun berikutnya. MMLP mencatat total aset Rp 5,75 triliun pada kuartal I 2018. Di kuartal yang sama, perusahaan ini memiliki aset berupa kas dan setara kas sebesar Rp 200,94 miliar.

Mega Manunggal memiliki ekuitas yang tebal, yakni hingga Rp 5,01 triliun. Sedangkan liabilitas MMLP hanya Rp 740,24 miliar. Pacu pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi, perseroan mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar Rp 1 triliun. Sumber dananya berasal dari kombinasi ekuitas dan pinjaman perbankan. Rasionya, ekuitas berkisar 30%-40% dari total capex, sementara utang bank berkisar 60%-70% capex.  

MMLP menyalurkan sebagian dari belanja modal senilai Rp 1 triliun itu untuk kebutuhan dua pergudangan tadi. Saat ini, MMLP punya delapan pergudangan, yang berlokasi di Jabodetabek. Asa optimistis bisnis pergudangan akan meningkat. Hal ini mengingat Indonesia terus menggulirkan proyek infrastruktur. MMLP menawarkan pergudangan modern yang didesain sesuai kesepakatan dengan pelanggan. Beban lantai bisa mencapai 4 ton. Lantai dijamin super flat dengan ketinggian 14 meter.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…