NERACA

Jakarta - Perusahaan Umum (Persero) Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) sedang menjaring usaha rintisan (startup) potensial yang akan diarahkan menjadi terjamin BUMN tersebut dan menjadi UMKM binaannya. Untuk itu, Roadshow Jamkrindo Startup Challenge (JSC), ajang kompetisi usaha rintisan dengan tema usaha ketahanan pangan, menjadi salah satu pembuka rangkaian acara HUT ke-48 Perum Jamkrindo yang diselenggarakan di Kantor Pusat Perum Jamkrindo, Jakarta, Senin (30/4).

Kegiatan tersebut dihadiri Direktur Operasional dan Jaringan Perum Jamkrindo Kadar Wisnuwarman, Direktur Bisnis Penjaminan Amin Mas'udi, Direktur Keuangan, Investasi dan Manajemen Risiko I.Rusdonobanu dan pelaku UMKM Menurut Kadar Wisnuwarman dalam keterangan terulis perseroan, rangkaian kegiatan JSC diawali dengan roadshow kegiatan JSC di 5 kota yakni di Depok (4 April), Semarang (17 April), Yogyakarta (18 April), Surabaya (23 April) dan terakhir di Jakarta.

Tahapan selanjutnya dari JSC adalah "bootcamp". Dari seluruh pendaftar JSC, akan dipilih 10 usaha rintisan terbaik sebagai finalis yang akan diberikan pendampingan usaha secara intensif dan dikumpulkan pada satu tempat di Jakarta. "Setelah proses 'bootcamp' selesai, maka akan dilakukan penjurian final memilih tiga startup terbaik yang menjadi pemenang JSC. Pemenang JSC diumumkan pada saat acara puncak HUT ke-48 Jamkrindo. Bagi para pemenang JSC akan mendapatkan total hadiah dan fasilitas pinjaman senilai Rp330 juta," kata Kadar.

Dalam kegiatan itu, juga dilakukan peluncuran logo dan rangkaian HUT 48 Tahun Perum Jamkrindo Gemilang untuk Negeri yang jatuh pada 1 Juli 2018. Direktur Utama Perum Jamkrindo Randi Anto di tempat terpisah mengatakan sejak beroperasi pada 1970 hingga saat ini Perum Jammrindo telah banyak memberikan kontribusi nyata untuk memajukan UMKMK di Indonesia.

"Hal ini juga selaras dengan misi perusahaan yaitu semangat memberikan pelayanan terdepan yang luas dan berkualitas serta mampu memberikan manfaat bagi seluruh negeri," katanya. Perum Jamkrindo terus melakukan improvisasi menambah ragam produk yang dimiliki. Pada 2017, BUMN itu menggandeng dua perusahaan "startup" yang bergerak di bidang teknologi keuangan (fintech). Kedua perusahaan itu adalah PT Investree Radhika Jaya dan PT Amartha Mikro Fintek.