Pemerintah Targetkan Pengembangan Komoditas Jagung

NERACA
Jakarta – Kementerian Pertanian menargetkan Kabupaten Pandgelang, Provinsi Banten, mengembangkan tanaman jagung di atas lahan seluas 59.300 hektare pada tahun 2018.   "Pada 2018 kita ditargetkan menanam jagung 59.300 ha, mudah-mudahan bisa direalisasikan," kata Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Nasir di Pandeglang, disalin dari Antara.

 Untuk merealisasikan target itu, Dinas Pertanian telah menginstruksikan petugas penyuluhlapangan (PPL) pertanian agar lebih maksimal dalam mendampingi para petani. Pemkab Pandeglang juga diberi target pengembangan padi gogo seluas 11.325 ha dan kedelai 19.000 ha, katanya.

Bupati Pandeglang Irna Narulita menyatakan siap merealisasikan target pengembangan jagung, padi gogo, dan kedelai.   "Produksi pertanian kita, terutama padi, jagung, dan kedelai (pajale) selama ini memang cukup bagus, namun diharapkan ke depan akan lebih baik lagi, dan ini diperlukan dukungan dari semua pihak, termasuk perbankan," ujarnya.

Dengan demikian keinginan Kementerian Pertanian agar Pemkab Pandeglang menambah areal pengembangan tanaman pangan sejalan dengan program pemda. "Kita memang terus berupaya mengembangkan berbagai komoditi pertanian, dan memperluas areal penanaman komoditi unggulan, jadi keinginan Kementerian Pertanian itu memang sejalan dengan kita," ujarnya.

Pajale merupakan komoditi pertanian yang selama ini terus kita kembangkan, dan ke depan akan ditingkatkan. Pemkab Pandeglang akan berupaya mempertahankan predikat sebagai sentra produksi pajale di Provinsi Banten. "Untuk mempertahankan predikat itu kita harus mampu meningkatkan produksi tiga komoditi tersebut atau minimal mempertahankannya. Jangan sampai menurun, terutama padi, " katanya.

Bupati Pandeglang, Provinsi Banten, Irna Narulita menyatakan saat ini sedang fokus menggembangkan bidang kemaritiman untuk kemajuan perekonomian daerah ini. "Bidang maritim kita giatkan, disamping sektor lain seperti pertanian, pariwisata, dan agro wisata," katanya di Pandeglang, Jumat.

Kabupaten Pandeglang memiliki potensi maritim luar biasa sehingga jika dikelola secara maksimal bisa menjadi salah satu sektor yang mampu mendorong kemajuan ekonomi daerah ini. Bahkan, kata dia, kehidupan masyarakat, terutama para nelayan akan terus meningkat dengan optimalisasi pengelolaan bidang maritim ini.

Selain itu, kebutuhan ikan warga setempat bisa secara bertahap tercukupi dan tidak perlu lagi mendatangkan dari luar daerah. Pandeglang memiliki panjang pantai sekitar 250 km dan lahan budi daya ikan air tawarcukup luas. Jika potensi tersebut dimaksimalkan maka produksi akan melimpah, bahkan bukan hanya mampu mencukupi kebutuhan warga setempat, tapi dapat memasok ke daerah lain.

Pemkab Pandeglang, kata dia, menargetkan daerah ini menjadi penghasil ikan dan menjadi pemasok untuk kebutuhan warga daerah lain di Provinsi Banten.  Kepala Dinas Perikanan Wowon Dirman mengatakan tingkat konsumsi ikan warga setempat masih relatif rendah dan masih di bawah terget normal. "Target normal konsumsi ikan yakni 41 kg per orang per tahun, sementara konsumsi masyarakat Pandeglang baru 25 kg per orang per tahun," katanya. Ia akan terus menyosialisaskan program gemar makan ikan pada masyarakat yang diharapkan ke depan tingkat konsumsi bisa mencapai target normal yang telah ditetapkan.

Sebelumnya, Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian menyatakan layanan karantina untuk menjadi keamanan dan kesehatan produk pertanian tujuan ekspor terus meningkat, khususnya di Karantina Lampung.

"Dari tahun ke tahun, ekspor baik produk segar tumbuhan dan hewan menunjukan angka peningkatannya," kata Kepala Badan Karantina Pertanian Banun Harpini melalui keterangan tertulis di Jakarta, disalin dari Antara.

Banun menyebutkan untuk produk hewan berupa Bat Guano atau kotoran kelalawar sangat diminati Tiongkok dan Amerika Serikat dengan jumlah ekspor meningkat dari 18 ton di tahun 2015 dan menjadi masing- masing 36 ton di tahun 2016 dan 2017.

Sementara untuk tumbuhan, terdapat 68 jenis produk pertanian dengan komoditas Palm Kernel Meal yang menjadi komoditas ekspor terbesar, dan disusul biji kopi, tetes tebu, RBD Palm stearin, nenas irisan, karet lempengan, nanas sirup, kelapa bulat dan buah pisang.

Tujuan negara ekspornya hampir ke seluruh penjuru dunia, atau tepatnya ke 78 negara, mulai dari Amerika Serikat, Selandia Baru, Uzbekistan hingga negara-negara di Timur Tengah. Hal ini sejalan dengan data yang dilansir BPS tentang ekspor pertanian yang naik 20,01 persen. Namun, kontribusinya masih sangat kecil, hanya 1,81 persen, karena masih lebih besar industri olahan.

Ekspor pertanian yang cukup besar adalah sarang burung, kopi, jagung dan tanaman obat. Banun menyampaikan, jajarannya terus meningkatkan kerja sama dengan negara-negara tujuan ekspor, khususnya dalam harmonisasi peraturan perkarantinaan.

Untuk pendamping kepada pelaku ekspor produk pertanian, Badan Karantina Pertanian melakukan terobosan berupa layanan karantina elektronik, layanan online inspection dan fasilitasi ekspor produk pertanian.

Di sisi lain, dilaporkan terjadinya peningkatan kepatuhan masyarakat, yakni melaporkan hewan dan tumbuhan yang dilalulintaskan kepada petugas Karantina Pertanian di pintu masuk dan keluar antar area atau provinsi.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…