Wilayah Udara Babel

 

Oleh: Emron Pangkapi

Pemerhati Lingkungan Hidup

 

Dalam dua bulan terakhir sedikitnya empat kali kami pergi keluar negeri dan terbang melintasi wilayah udara  Kepulauan Bangka Belitung. Seperti lazimnya penumpang pesawat udara, kami memperhatikan ruang udara dari kokpit pesawat.

Kemudian perhatian tertuju kepada pergerakan pesawat yang di zaman now, yang bisa diikuti melalui layar televisi hiburan yang ada di setiap pesawat berbadan lebar. Pihak maskapai menyediakan satu chanel khusus "flight today"  bagi penumpang yang memiliki kegemaran mengamati rute penerbangan maupun yang suka sensasi saat take off maupun landing.

Saya perhatikan betapa strategisnya Kepulauan Bangka Belitung dalam jalur penerbangan internasional terutama yang menghubungkan Barat dan Timur serta Selatan dan Utara ekuator. Pesawat yang datang dari Barat seperti dari London,  Amsterdam, Istambul tujuan Jakarta pasti akan melintas di atas pulau Bangka bagian utara- barat (Belinyu dan Muntok).

Pesawat yang datang dari Timur Tengah (Riyadh, Jeddah, Dubai) akan melintas sepanjang pulau Bangka dari utara hingga Selatan (Belinyu-Sungailiat-Pangkalpinang-Koba-Toboali). Begitu pula pesawat dari Singapura yang hendak ke Australia juga melintas di atas pulau Bangka. Begitu juga pesawat dari Asia Timur (Hong Kong, Beijing, Seoul, Tokyo) menuju Jakarta melintas persis membelah pulau Belitung.

Sebagai orang awam, saya juga mencatat ciri khas lain, setiap kali melintasi kawasan udara Bangka-Belitung pesawat selalu menembus awan tebal, mengalami guncangan kecil. Dan sebagai orang kelahiran Babel, hampir setiap pesawat terbang tinggi melintas ditandai dengan jalur/bekas udara yang menyerupai asap turbo yang bisa dilihat membekas di langit. Mungkin, ada perbedaan ruang udara di daerah ini dengan jalur lainnya.

Namun rute penerbangan lintas Babel ini menunjukkan begitu strategisnya Kepulauan Bangka Belitung sebagai jalur penerbangan internasional.

Adalah sangat aneh, kalau hingga kini ternyata pihak otoritas Singapura masih memegang kontrol ruang udara bagi penerbangan internasional dan domestik  termasuk izin terbang dan mendarat bagi pesawat Indonesia di Kepulauan Riau  dalam wilayah  kedaulatan Republik Indonesia.

Karena itu, kami mendukung tekad dan perjuangan Presiden Jokowi untuk mengambil alih kontrol udara atau yang lazim dikenal Flight Information Region (FIR) dari kendali Singapura.  Karena hal Ini sudah menyangkut martabat dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Nah, bila pemerintah Indonesia berhasil mengambilalih kendali FIR, maka pembangunan fasilitas stasiun kontrol dan radar wilayah udara  Indonesia yang paling pas berada di pulau Bangka, karena berada dalam jalur penerbangan timur barat dan utara selatan.

Begitu juga letak Pangkalan Udara TNI-AU yang berada di pulau Belitung seharusnya mendapat perhatian khusus, untuk ditingkatkan sebagai pangkalan utama  yang memiliki skuadron tempur (pesawat militer) yang dapat mengawasi semua penerbangan di kawasan Asia Tenggara.

Apalagi pada saat bersamaan diberlakukan pajak atas pesawat yang melintas di wilayah udara, maka dapat menambah penerimaan negara dari retribusi/pajak bumi, air dan udara. Semoga!

BERITA TERKAIT

Investasi Emas Pasca Lebaran

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Usai lebaran Idul Fitri 1445 H masyarakat Indonesia mulai menjalankan aktifitas kembali seperti biasanya…

Tantangan APBN Paska Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kebijakan Satu Peta

 Oleh: Susiwijono Moegiarso Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Percepatan pelaksanaan Kebijakan Satu Peta atau…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Emas Pasca Lebaran

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Usai lebaran Idul Fitri 1445 H masyarakat Indonesia mulai menjalankan aktifitas kembali seperti biasanya…

Tantangan APBN Paska Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kebijakan Satu Peta

 Oleh: Susiwijono Moegiarso Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Percepatan pelaksanaan Kebijakan Satu Peta atau…