Mewujudkan Srikandi Mandiri Ekonomi - Bukalapak Ajak Wanita Cakap Mengatur Keuangan

Pentingnya peran wanita dalam perencanaan keuangan di rumah tangga, menjadi hal penting dalam mewujudkan kesejahteraan dan ketahanan ekonomi keluarga. Namun sayangnya, saat ini tingkat literasi keuangan di kalangan wanita masih sangat rendah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, tingkat literasi keuangan perempuan baru sebesar 25%. Sementara itu, tingkat literasi laki-laki sudah mencapai 33%. Selain itu, tingkat inklusi keuangan perempuan baru sebesar 60% dan laki-laki sudah mencapai 69%.

Berangkat dari keprihatinan tersebut, Bukalapak sebagai perusahaan e-commerce di Indonesia aktif melakukan edukasi literasi keuangan dan termasuk kaum hawa.  Langkah ini, juga merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan untuk berkontribusi positif pada perkembangan Usaha Kecil dan Menengan (UKM) di Indonesia dengan membuka seluas-luasnya untuk mengasah wawasan. Belum lama ini, komunitas Srikandi Bukalapak bekerjasama dengan Bank Commonwealth mengadakan Workshop Financial and Time Management. Workshop ini dihadiri oleh ratusan pelapak wanita atau Srikandi Bukalapak, dan diharapkan para Srikandi Bukalapak tidak hanya cakap dalam berjualan online, tapi juga cakap mengatur keuangan di rumah tangga maupun dalam usahanya.

Kata Muhammad Fikri, Head of Community Management Bukalapak, yang menjadi kendala bagi pengusaha khususnya perempuan adalah keuangan dengan efektif dan juga manajemen waktu untuk mengurus lapak. “Workshop ini sebagai wadah untuk memfasilitasi pelapak wanita agar dapat berkembang bersama Komunitas Bukalapak. Tidak hanya dalam hal jual-beli online, namun juga menambah ilmu dan wawasan sebagai seorang womenpreneur yang tentunya memiliki hambatan tersendiri,”ujarnya.

Dirinya berharap agar para wanita dan Ibu juga dapat menjadi pelaku bisnis yang sukses dan tidak takut akan tantangan yang ada. Dengan adanya Bukalapak, para wanita dan Ibu juga akan terus percaya diri untuk memasarkan usaha dan bisnis mereka demi kehidupan yang lebih baik. Sementara Tante Wanna salah satu Srikandi Bukalapak juga turut berpartisipasi dalam workshop membawakan materi tentang Time Management. Menurutnya, agar bisnis kita dapat sukses, harus bekerja secara cerdas dan mampu mengatur waktu secara efektif, agar bisa mengoptimalkan produktivitas untuk bisnis dan juga tetap memperhatikan kebutuhan keluarga. Kemudian Merliana selaku Unsecured Loan Sales Department Head, Bank Commonwealth menyampaikan, pihaknya selalu memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik. “Para pelapak khususnya pelapak wanita sesungguhnya sangat istimewa, karena mereka dituntut untuk dapat mengelola bisnis mereka, di saat bersamaan mereka juga harus mengatur kebutuhan rumah tangga.” ucap Merliana.

Merliana menambahkan bahwa bagi para pelapak tidak hanya produk, kemasan, maupun strategi bisnis saja yang harus diperhatikan dalam berbisnis online, namun juga tata kelola keuangan yang baik. Disiplin melakukan pencatatan keuangan juga penting agar kita mengetahui cashflow bisnis kita, dan juga untuk membuat perencanaan dan keputusan secara efektif.

 

Pemberdayaan Ekonomi

 

Sebelumnya, Bukalapak bersama Pusat Zakat Umat PP Persis bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) membuat program kerjasama pelatihan kewirausahaan untuk para santri di Pondok Pesantren Persatuan Islam (Persis) 67 Benda Tasikmalaya. Program pelatihan yang berjudul “Santripreneur Digital Entrepreneurship Kelas Bangkit 2018” dihadiri oleh lebih dari 250 santri Aliyah setingkat SMU. Bukalapak akan berbagi wawasan mengenai kewirausahaan, pemanfaatan teknologi dalam perluasan usaha serta optimalisasi penjualan melalui online marketplace. Hal ini merupakan rangkaian program pemberdayaan ekonomi masyarakat muslim oleh Bukalapak di Indonesia.

Muhammad Isa, Strategic Advisor Bukalapak mengatakan, pemberdayaan ekonomi masyarakat muslim menjadi salah satu fokus di Bukalapak. Bukalapak bersama dengan Komunitas Bukalapak telah memberikan banyak pelatihan kepada masyarakat dan para pelapak di Indonesia. Untuk itu, rangkaian program pemberdayaan ekonomi masyarakat muslim ini diharapkan memberikan pembekalan kepada masyarakat tentang bagaimana pemanfaatan teknologi dalam perluasan usaha. “Untuk para santri di Pondok Pesantren Persis 67 Benda Tasikmalaya, kami berharap kepada para santri yang akan lulus pendidikan di pesantren dapat memiliki gambaran mengenai kewirausahaan dan dapat mengembangkan diri untuk menjadi pebisnis online,”ujarnya.

Komunitas Bukalapak turut berkontribusi pada kesempatan ini dengan menurunkan salah satu Ranger Komunitas Bukalapak Tasikmalaya, Om Hendri Permana, untuk berbagi pengalaman dengan para santri mengenai kewirausahaan dan memulai sebuah bisnis online. Di samping itu, Bukalapak juga memberikan pembekalan mengenai bagaimana menjadi agen Bukalapak sebagai alternatif peluang usaha yang dapat dikembangkan.

Dirinya menambahkan bahwa saat ini penetrasi penggunaan internet di Indonesia sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari perubahan perilaku bisnis dan belanja masyarakat yang sudah mengarah menggunakan online platform. Sehingga kegiatan ini dapat menjawab kebutuhan terhadap perkembangan ekonomi digital.

 

BERITA TERKAIT

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…

BERITA LAINNYA DI CSR

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…