Nilai Kontrak Baru Tumbuh - Waskita Beton Raup Laba Rp 511 Miliar

NERACA

Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan laba bersih kuartal I-2018 sebesar Rp 511 miliar. Angka ini meningkat 163% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 194 miliar. Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan, kenaikan laba didorong oleh pendapatan perseroan yang naik 88,51% dari Rp 1,21 triliun pada kuartal I-2017 menjadi Rp 2,29 triliun pada kuartal I-2018.

Kenaikan pendapatan ditopang oleh pertumbuhan nilai kontrak baru yang mencapai Rp 2,42 triliun pada kuartal I-2018. Sehingga nilai kontrak yang dikelola oleh perseroan hingga akhir Maret 2018 mencapai Rp 16,22 triliun. Sementara ekuitas perseroan pada kuartal I-2018 sebesar Rp 7,82 triliun atau naik 7,45% dibandingkan pada kuartal I tahun lalu sebesar Rp 7,28 triliun.

Sedangkan aset perusahaan di sepanjang kuartal I-2018 meningkat 5,59% menjadi Rp 14,5 triliun dibandingkan dengan aset perseroan di kuartal I tahun lalu sebesar Rp 13,80 triliun. Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp9,7 triliun dan laba bersih Rp1,4 triliun. Sementara dari sisi produksi, saat ini WSBP mempunyai kapasitas produksi sebesar 3,25 juta ton/tahun.

Tahun 2018 kapasitas produksi menjadi 3,75 juta ton/tahun, dimana perusahaan akan meningkatkan kapasitas produksi sekitar 500 ribu ton/tahun hingga 600 ribu ton/tahun.”Peningkatan kapasitas ini berasal dari dua plant baru kami di Penajam dan Medan serta peningkatan dari kapasitas produksi eksisting,"kata MC Budi Setyono, Direktur Keuangan & Risiko PT Waskita Beton Precast Tbk.

Kemudian untuk mendanai dua pembangunan pabrik baru di Kalimantan Timur dan Sumater Utara, perseroan masih mengandalkan sisa dana IPO dan juga sindikasi pinjaman bank. .”Debt to equity ratio (DER) kita masih bagus dan kita memang butuh pendanaan dan lebih fokus ke pinjaman bank karena prosesnya lebih cepat dan dananya murah," ujar Budi.

Sementara Direktur Utama WSBP, Jarot Subana menambahkan, perseroan mengangarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 1,1 triliun untuk pembangunan dua pabrik tersebut. Tak hanya untuk mendukung pembangunan plannt baru, dana ini juga akan digunakan perusahaan untuk investasi sejumlah mesin baru. Selain itu, lanjutnya, perseroan berniat menerbitkan MTN sebesar Rp 2 hingga Rp 3 triliun. “Saat ini, perseroan tengah menunggu hasil pemeringkatan yang diperkirakan paling cepat keluar pada Mei mendatang. Dengan demikian, kemungkinan MTN WSBP ini baru akan terbit pada semester II-2018,”ungkapnya.

Sebelumnya, perusahaan berencana mengakuisisi perusahaan besi senilai Rp 500 miliar. Meski demikian, perusahaan mengaku sedang dalam proses studi terkait rencana akuisisi tersebut. Tahun ini, perseroan menargetkan kontrak baru sebesar Rp 11,52 triliun, naik tipis dari capaian kontrak baru perusahaan di tahun lalu yang mencapai Rp 11,03 triliun. Untuk kontrak di tahun ini, perusahaan menargetkan dapat meningkatkan porsi dari luar pihak afiliasinya menjadi 25%-30% dibandingkan dengan tahun lalu.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…