Chandra Asri Anggarkan Capex US$ 570 Juta

NERACA

Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, termasuk pembangunan pabrik baru, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun ini sebesar US$ 570 juta. Rencananya, capex tersebut akan digunakan untuk merampungkan sejumlah ekspansi yang sudah dan akan dilakukan.

Sebagai informasi, emiten petrokimia ini tengah membangun fasilitas pabrik polyethylene (PE) berkapasitas 400 kilo ton per tahun.”Fasilitas itu nilai investasinya US$ 380 juta dan diharapkan pembangunannya selesai pada akhir tahun 2019," ujar Suryandi, Corporate Secretary Chandra Asri di Jakarta, kemarin.

Selain itu, Chandra Asri juga tengah membangun kompleks pabrik baru Chandra Asri Petrochemical (CAP) II yang bersebelahan dengan CAP I di daerah Cilegon, Banten. Untuk ekspansi ini, perseroan menganggarkan US$ 207 juta dari anggaran belanja modal tahun ini. Dana ini digunakan untuk studi kelayakan proyek.

Chandra Asri sengaja mencadangkan biaya-biaya awal studi proyek pada belanja tahunan perseroan, khususnya untuk proses akuisisi lahan. Secara simultan, perusahaan akan melakukan studi teknologi dan permesinan. Asal tahu saja, kompleks pabrik CAP II membutuhkan lahan seluas 200 hektare dengan total investasi sebesar US$ 5 miliar. Studi ini memakan waktu cukup lama, sehingga perseroan menargetkan keputusan pembangunan CAP II dapat diambil pada kuartal I-2020.

Suryandi mengatakan, hingga tahun 2020 setidaknya perseroan sudah menganggarkan total capex sebesar US$ 1,2 miliar. Anggaran ini akan dilepas bertahap. Tahun depan, Chandra Asri mengalokasikan capex sebesar US$ 540 juta. “Memang dari tahun 2018 hingga seterusnya capex kami akan terus besar karena ada PE baru, dan ada beberapa turunan yang akan kami bangun pabriknya," kata Suryandi.

Sebagai catatan, pada tahun lalu, capex Chandra Asri hanya US$ 250 juta. Seiring dengan permintaan PE yang terus meningkat, perusahaan terus memperbesar kapasitas produksi. Chandra Asri memprediksi permintaan pasar PE di Indonesia sekitar 1,4 juta ton per tahun. Angka ini akan terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan domestik bruto (PDB) negara. Saat ini, kapasitas produksi Chandra Asri berada di level 3,3 juta ton per tahun.

Kemudian berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar 30% dari total laba bersih tahun 2017. Dengan total laba bersih 2017 sebesar US$ 319,2 juta, maka dividen yang akan dibagikan mencapai US$ 95,6 juta. Pada 8 November 2017, Chandra Asri sudah membagikan dividen interim sebanyak US$ 43,8 juta.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…