Asuransi ABDA Bagi Dividen Rp 55,87 Miliar

NERACA

Jakarta – Berdasarkan hasil keputusan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (Asuransi ABDA) sepakati untuk membagikan dividen dividen sebesar Rp 90 per lembar saham atau secara keseluruhan sebesar Rp 55,87 miliar dari laba bersih 2017 kemarin. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Tahun lalu perusahaan memperoleh laba Rp 160,82 miliar atau turun 7,3% dibandingkan tahun 2016 yang mencapai Rp 173,48 miliar. Dengan demikian, dividen payout ratio ABDA setara 34,7% dari laba bersih 2017. Ini adalah dividen tunai yang dibayarkan kepada para pemegang saham pada tanggal 25 Mei 2018. Jumlah dividen dibagikan tahun 2017 sama dengan nilai dividen di tahun 2016.

Sisa laba bersih sebesar 65,3% atau senilai Rp 104,95 miliar akan digunakan untuk membiayai kegiatan pengembangan perusahaan.”Ada yang labanya ditahan dan juga untuk dana pengembangan perusahaan,” kata Corporate Secretary Asuransi ABDA, Marianty Ningsih Santoso.

Di kuartal pertama tahun ini, perseroan mencatatkan perolehan premi bruto Rp 243,93 miliar atau turun 9,88% di bandingkan tahun 2017 yaitu sebesar Rp 270,67 miliar. Menurut Marianty, penurunan itu adalah hal yang biasa di awal tahun. Biasanya kenaikan premi bruto akan terlihat pada bulan Juni dan September.”Awal tahun pertumbuhannya agak melamban, tetapi di bulan 6 dan 9 akan cepat, itu berdasarkan data kami seperti itu. Sebenarnya kami juga tidak terlalu agresif menargetkan premi tinggi,”ungkapnya.

Dirinya juga menambahkan, faktor penyebab penurunan tersebut juga disumbang dari penurunan premi bruto dari asuransi kendaraan bermotor dan asuransi kesehatan. Sementara itu dari sisi laba, asuransi ABDA mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp 43,03 miliar sampai dengan periode Maret 2018 atau naik sebesar 0,68% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yaitu sebesar Rp 42,74 miliar.

Di sisi beban, terdapat penurunan beban klain dan beban komisi masing-masing sebesar 4,40% dan 16,33% adapun penurunan keduanya sejalan dengan penurunan perolehan premi. Sedangkan pada beban umum dan administrasi terdapat peningkatan sebesar 25,04% yaitu peningkatan pada beban pemasaran dan beban jasa manajemen.

Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan premi bruto mencapai Rp 1,34 triliun. Target ini lebih tinggi 14,5% dibandingkan pendapatan premi bruto di tahun 2017 sebesar Rp 1,17 triliun. Perseroan sendiri optimistis bisa melampaui target tersebut karena melihat kondisi perekonomian nasional yang tumbuh sekitar 5% serta adanya faktor Mapfre mengendalikan saham perusahaan menjadi 62,33%.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…