CIMB Niaga Bagikan Dividen Rp 595,5 Miliar

NERACA

Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) telah menyetujui laporan tahunan dan mengesahkan laporan keuangan tahunan konsolidasian tahun buku 2017. Para pemegang saham juga menyetujui pembagian dividen tunai setinggi-tingginya 20% dari laba bersih 2017 atau Rp595,5 miliar.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, dividen tunai tersebut akan dibayarkan pada 24 Mei 2018,”Kami bersyukur dapat melalui tantangan tahun 2017 dengan kinerja yang positif sehingga dapat memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham," ujar Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor M Siahaan.

RUPST juga menyetujui penunjukan Angelique Dewi Daryanto dan Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota PricewaterhouseCoopers Global di Indonesia) masing-masing sebagai akuntan publik dan kantor akuntan publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2018.

Dari sisi kepengurusan, RUPST menyetujui pengangkatan kembali John Simon selaku Direktur CIMB Niaga dan David Richard Thomas sebagai Komisaris CIMB Niaga.”Dengan demikian susunan lengkap dewan komisaris dan direksi CIMB Niaga tidak mengalami perubahan. Kami optimistis kerja sama yang telah terjalin baik antara dewan komisaris dan seluruh direksi dapat membawa perseroan meraih prestasi yang lebih baik lagi di masa depan," kata Tigor.

RUPST bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia ini juga menyetujui rencana aksi yang telah disusun dan disampaikan perseroan kepada OJK. Rencana aksi tersebut meliputi penerbitan instrumen keuangan seperti subordinated bonds yang memiliki karakteristik modal dengan fitur write-down melalui penawaran umum dan penerbitan instrumen utang atau investasi yang memiliki karakteristik modal dengan fitur konversi melalui penawaran umum.

Di kuartal pertama 2018, perseroan membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp876,70 miliar atau tumbuh 37% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara laba operasional perseroan secara konsolidasi meningkat dari Rp837,01 miliar pada Maret 2017 menjadi Rp1,21 triliun. Kenaikan tersebut didorong peningkatan pendapatan nonbunga, khususnya dari komisi dan fee yang mencapai Rp685,94 miliar; juga adanya peningkatan pendapatan lain serta keuntungan transaksi spot dan derivatif.

Di sisi lain, beban operasional nonbunga juga mengalami penurunan dari Rp3,29 triliun menjadi Rp3,07 triliun; terutama penurunan beban kerugian transaksi spot, beban kerugian penurunan nilai aset keuangan kredit dan beban komisi/fee. Perbaikan pendapatan nonbunga tersebut mampu menutupi kinerja pendapatan bunga perseroan yang justru turun tipis dari Rp3,09 triliun pada kuartal I/2017 menjadi Rp3,03 triliun.

Turunnya pendapatan bunga tersebut terutama disebabkan kenaikan beban bunga valas, sebesar 75,9% secara year on year, yakni dari Rp58,37 miliar menjadi Rp102,67 miliar. Padahal, pendapatan bunga valas hanya tumbuh 12,4% (yoy) dari Rp288,01 miliar menjadi Rp323,98 miliar.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…