Sentimen Negatif Rupiah Tekan Laju IHSG

NERACA

Jakarta- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (24/4), ditutup melemah sebesar 78,51 poin seiring kekhawatiran investor terhadap fluktuasi rupiah. IHSG BEI ditutup melemah 78,51 poin atau 1,24% menjadi 6.229,63, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 16,58 poin (1,61%) menjadi 1.010,87.”Nilai tukar rupiah yang mengalami depresiasi terhadap dolar AS menjadi salah satu faktor yang menahan pergerakan IHSG," kata analis Teknikal Panin Sekuritas, William Hartanto di Jakarta, kemarin.

Dia menuturkan, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sebagian investor khawatir kinerja emiten akan terpengaruh, terutama yang bergantung pada bahan baku impor. Alhasil, investor asing yang melanjutkan aksi lepas saham turut mempengaruhi IHSG. Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar US$ 659,47 miliar.

Kendati demikian, menurut dia, pelemahan nilai tukar rupiah relatif jangka pendek dikarenakan Bank Indoesia tentu melakukan intervensi di pasar, sehingga pergerakannya relatif masih akan stabil. Dirinya menyarankan, agar investor memilih saham dengan selektif, di tengah pergerakan nilai tukar rupiah yang cenderung melemah ini maka emiten berbasis ekspor dapat menjadi pilihan untuk diakumulasi sahamnya.

Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan sebanyak 384.855 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,424 miliar lembar saham senilai Rp7,296 triliun. Sebanyak 125 saham naik, 254 saham menurun, dan 108 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan. Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei ditutup naik 190,08 poin (0,86%) ke 22.278,11, indeks Hang Seng menguat 381,84 poin (1,26%) ke 30.636,24 dan Straits Times menguat 5,02 poin (0,14%) ke posisi 3.584,56.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka menguat 7,05 poin atau 0,11% ke posisi 6.315,20, sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 1,37 poin (0,13%) menjadi 1.028,83.”Laporan laba perusahaan kuartal pertama 2018 dan pembagian dividen menjadi salah satu faktor penopang bagi IHSG," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere.

Dirinya mengharapkan, pertumbuhan ekonomi ekonomi Indonesia kuartal pertama 2018 yang diproyeksikan tumbuh sebesar 5,1%, lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,01% dapat teralisasi. Kendati demikian, dia mengatakan, pergerakan IHSG masih dibayangi ketidakpastian sentimen eksternal seperti perang dagang serta kenaikan suku bunga The Fed.

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…