Beban Penjualan Membengkak - Laba Bersih Arwana Terkoreksi Tipis 0,33%

NERACA

Jakarta – Sepanjang kuartal pertama 2018, emiten produsen keramik PT Arwana Citra Mulia Tbk (ARN) membukukan perolehan laba turun tipis akibat tingginya beban penjualan. Dimana laba bersih ARNA sebesar Rp 39,86 miliar, turun tipis 0,33% dibandingkan pencapaian laba bersih kuartal I-2017 yang sebesar Rp 40 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sementara penjualan bersih sebesar Rp 494,71 miliar, naik 12,05% dibandingkan penjualan bersih kuartal I-2017 yang sebesar Rp 441,48 miliar. Asal tahu saja, kenaikan penjualan tidak diimbangi dengan kemampuan perusahaan mengendalikan biaya-biaya. Upah buruh dan pabrikasi naik masing-masing 13,25% dan 10,10% year on year (yoy) menjadi Rp 13,98 miliar dan Rp 235,54 miliar. Komponen dalam beban pokok penjualan yang turun hanya biaya bahan baku sekitar 1,8% menjadi Rp 95,91 miliar.

Beban penjualan, beban umum dan administrasi ARNA juga meningkat sepanjang kuartal I-2018. Tercatat hampir seluruh komponen beban penjualan, beban umum dan administrasi perusahaan meningkat. Secara total, ketiga pos beban ini mencapai Rp 48,3 miliar, naik 12,06% dibandingkan kuartal I-2017.

Peningkatan dari sisi beban akhirnya menggerus laba bersih perusahaan. Meksi begitu, penurunan laba bersih tidak begitu dalam, lantaran perusahaan berhasil meraup pendapatan keuangan sebesar Rp 703,9 juta, melonjak 4.937,7% dibandingkan perolehan pendapatan keuangan periode yang sama tahun lalu. Plus, ARNA juga berhasil menurunkan beban keuangan sebesar 38,76% menjadi Rp 3,46 miliar dari sebelumnya Rp 5,65 miliar.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp 1,88 triliun atau tumbuh dari pencapaian tahun lalu sebesar Rp 1,73 triliun. Edy Suyanto, Direktur Operasional Arwana Citramulia menyampaikan optimistis bisa meraih target tersebut karena telah menyiapkan berbagai program untuk mendukung pertumbuhan penjualan. Tiga program yang bisa mendukung realisasi penjualan perseroan, yakni penambahan daerah distribusi, peluncuran produk baru dan membidik pasar ekspor.

Disebutkan, perseroan akan membuka tiga daerah distribusi produk keramik yaitu di wilayah Aceh, Ambon dan Kupang. Yang saat ini, sedang dipersiapkan dari sisi infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM). Selain menambah daerah distribusi baru, Arawana juga akan meluncurkan produk keramik baru berupa keramik tipe Arwana berukuran 25 cm x 50 cm, yang menyasar pasar menengah bawah. Adapula keramik tipe Uno berukuran 20 cm x 60 cm yang menyasar kelas menengah atas.

Strategi terakhir, perseroan akan membidik pasar ekspor yang tahun ini ditargetkan bisa mencapai 2% dari keseluruhan penjualan Arwana Citramulia. Negara tujuan pasar ekspor tersebut adalah Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Pakistan, Mauritius (Afrika Timur) dan Oman (Timur Tengah).

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…