Menyelami Pertahanan Laut dengan Kapal Selam Baru

NERACA

 

Jakarta - Kapal selam kedua dari tiga kapal selam pesanan Indonesia dari Korea Selatan siap diberangkatkan dari galangan kapal Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) di Negeri Ginseng itu pada 25 April 2018 menuju Tanah Air.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat ini sedang berada di Korea Selatan untuk menyaksikan pemberangkatan kapal selam tersebut sekaligus mengukuhkan komandan kapal selam KRI Ardadedali-404 Letkol Laut (P) Widya Poerwandanu beserta awak kapal sejumlah sembilan perwira, 16 bintara, dan 15 tamtama dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (24/4).

Tahun lalu, kapal selam pertama, hasil kerja sama RI dan Korsel, yang diberi nama KRI Nagapasa 403 dan dikomandani oleh Letkol Laut (P) Harry Setyawan, telah tiba di Pangkalan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Surabaya, pada 28 Agustus 2017 setelah berlayar selama 16 hari dari DSME.

Ryamizard tahun lalu juga menghadiri upacara penamaan KRI Nagapasa 403 dan upacara pengiriman secara resmi kapal itu pada 2 Agustus 2017, untuk kemudian diberangkatkan ke Indonesia. Nama Nagapasa diambil dari nama senjata tokoh pewayangan Raden Indrajit yang berupa panah sakti. Kapal selam kedua dan ketiga masing-masing diberi nama KRI Ardadedali 404 dan KRI Alugoro 405. Nama Ardadedali diambil dari nama panah tokoh pewayangan Arjuna, sedangkan Alugoro diambil dari nama senjata pemukul yang berbentuk alu yang dalam cerita pewayangan digunakan oleh Prabu Baladewa.

Sementara itu, kapal selam ketiga, KRI Alugoro 405, sedang dibuat di galangan kapal PT PAL di Surabaya setelah putra-putri Indonesia menerima transfer teknologi (ToT) dari Korea Selatan dalam kerja sama kedua negara bersahabat. Kapal selam ketiga ini diharapkan dapat selesai dan diserahkan pada awal 2019.

Kontrak kerja sama pembuatan kapal selam itu ditandatangani pihak Kementerian Pertahanan RI diwakili oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan RI Mayjen TNI Ediwan Prabowo, sedangkan pihak DSME diwakili oleh President & CEO DSME Sang-Tae Nam pada Desember 2011 dengan nilai triliunan rupiah dan dengan teknis alih teknologi. Pembuatan kapal selam itu dimulai sejak Januari 2013.

Perjalanan panjang pembuatan kapal selam DSME 209 ini meliputi kegiatan "steel cutting" KRI Nagapasa 403 pada 3 Desember 2013, "keel laying" pada 9 April 2015, serta peluncuran pada 24 Maret 2016 yang kemudian dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan "sea trial" serta pelatihan awak KRI Nagapasa 403 selama satu tahun.

Dalam pembuatan kapal selam pertama dilakukan oleh para teknisi Korsel, kapal kedua dilakukan bersama dengan para teknisi Indonesia yang telah dilatih oleh Korsel, sedangkan kapal ketiga dibuat oleh para teknisi Indonesia dengan supervisi dari Korsel.

 Tiga kapal selam (submarines) hasil kerja sama dengan Korsel ini akan menambah kekuatan armada kapal selam yang dimiliki oleh Indonesia. Pada era Presiden Soekarno, Indonesia pernah membeli 12 kapal selam kelas Whiskey buatan Uni Soviet. Selain itu juga ada dua kapal selam KRI Cakra 401 dan KRI Nanggala 402 buatan Jerman yang mulai beroperasi pada 1981.

BERITA TERKAIT

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

Hari Kartini Momentum Perempuan Kembangkan Diri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti menilai peringatan Hari Kartini pada 21 April menjadi momentum bagi…

Perencanaan Pembangunan Daerah Harus Selaras dengan Nasional

NERACA Jakarta - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengatakan perencanaan pembangunan daerah…

BERITA LAINNYA DI

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

Hari Kartini Momentum Perempuan Kembangkan Diri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti menilai peringatan Hari Kartini pada 21 April menjadi momentum bagi…

Perencanaan Pembangunan Daerah Harus Selaras dengan Nasional

NERACA Jakarta - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengatakan perencanaan pembangunan daerah…