Peran Media Sangat Strategis dalam Membangun Optimisme Bangsa

Jakarta-Mantan anggota Dewan Pers Agus Sudibyo menilai, media pada hakikatnya mempunyai kebebasan, namun sebaiknya mempertimbangkan kepentingan nasional. Media juga jangan menjadi pengikut media sosial.

“Saat bencana tsunami di Jepang, seperti ada pemahaman bersama insan pers, agar foto dan narasi yang dikeluarkan oleh media tidak banyak memuat kesedihan dan reruntuhan, hal ini untuk membangkitkan rasa optimisme dan menjaga kepentingan nasional Jepang,” ujar Agus dalam diskusi bertajuk  “Indonesia Optimis; Peran Konkret Media Membangun Optimisme Bangsa Melalui Pemberitaan” di Jakarta, Senin (23/4).

Diskusi yang diadakan Kaukus Muda Indonesia itu juga menampilkan pembicara lainnya seperti staf ahli Kemenkominfo Prof. Dr. Henry Subiakto, Ketua Umum SMSI Auri Jaya, Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO) Jodhi Yudono, dan Direktur Eksekutif Komunikonten Hariqo Wibawa Satria.

Menurut Henry Subiakto, optimisme itu keyakinan dari segi yang baik dan sikap selalu mempunyai harapan baik dalam segala hal. Orang bersikap, beropini hingga berperilaku, ditentukan oleh the pictures in our heads,  yang dibangun oleh pengalaman pribadi dan informasi, termasuk dari media.

Dia juga memaparkan beberapa isu politik yang akan terus dijadikan objek hoax menuju Pilpres 2019 nanti, diantaranya: isu jati diri Presiden Jokowi, isu serbuan China ke Indonesia, isu bangkitnya PKI, Isu penguasaan asing dan aseng, isu ulama dizalimi, isu Indonesia bubar.

Henry Subiakto menambahkan bahwa ada juga hoax yang mengatakan bahwa  pemerintah hanya menutup media-media Islam. Padahal, menurut dia, hal itu sama sekali tidak benar. “Kami sangat terbuka menyampaikan datanya, bahkan kami pernah menutup website yang mengatasnamakan pendukung Presiden Jokowi karena melanggar,” ujarnya.

Narasumber lainnya, Auri Jaya mengatakan bahwa media harus memberitakan fakta, memang kadangkala tidak sesuai dengan harapan masyarakat atau bahkan penguasa, namun itulah tugas media. “Yang terpenting adalah media jangan memuat hoax, ujaran kebencian, saya bersama teman-teman di SMSI memiliki komitmen yang kuat untuk itu, demikian juga dengan membangun optimisme bangsa lewat pers,” ujarnya. fba

 

BERITA TERKAIT

Agus Rahardjo: Calon Pansel KPK Harus Memiliki Kredibilitas

NERACA Jakarta - Ketua KPK Periode 2015-2019 Agus Rahardjo mengatakan, calon anggota Panitia Seleksi (Pansel) untuk pimpinan KPK periode 2024-2029…

Dirjen HAM: Ketidaksepahaman Terkait Pelaksanaan Ibadah Perlu Dialog

NERACA Jakarta - Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia (HAM) Kementerian Hukum dan HAM RI Dhahana Putra mengatakan bahwa ketidaksepahaman di…

KPPU: Kemitraan Usaha Harus Untungkan Semua Pihak

NERACA Medan - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil I menegaskan bahwa kemitraan usaha antara pengusaha besar dan mitra kecil…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

Agus Rahardjo: Calon Pansel KPK Harus Memiliki Kredibilitas

NERACA Jakarta - Ketua KPK Periode 2015-2019 Agus Rahardjo mengatakan, calon anggota Panitia Seleksi (Pansel) untuk pimpinan KPK periode 2024-2029…

Dirjen HAM: Ketidaksepahaman Terkait Pelaksanaan Ibadah Perlu Dialog

NERACA Jakarta - Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia (HAM) Kementerian Hukum dan HAM RI Dhahana Putra mengatakan bahwa ketidaksepahaman di…

KPPU: Kemitraan Usaha Harus Untungkan Semua Pihak

NERACA Medan - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil I menegaskan bahwa kemitraan usaha antara pengusaha besar dan mitra kecil…