Bidik Proyek Pemerintah - Chitose Targetkan Penjualan Rp 387 Miliar

NERACA

Jakarta – Memanfaatkan beberapa proyek pemerintah di sektor pendidikan dan kesehatan yang kenaikan anggaran yang cukup besar, emiten produsen furnitur PT Chitose Internasional Tbk (CINT) terus menggenjot kinerja keuangan. Bahkan perseoan menargetkan tahun ini penjualan sebesar Rp 387 miliar atau naik 3,5% dari tahun 2016. Sejalan dengan itu, laba sebelum pajak dipatok mencapai Rp 42,6 miliar.”Target tersebut mengacu pada pencapaian bisnis perseroan yang positif pada tahun 2017," kata Direktur Keuangan Chitose Internasional, Fadjar Swatyas di Jakarta, Senin (23/4).

Selain itu, akan didukung fundamental makro dengan target pertumbuhan ekonomi 5,4%. Apalagi pemerintah menganggarkan dana pendidikan mencapai Rp 444,13 triliun atau 20% dari total anggaran belanja pemerintah di RABPN 2018. "Ini menjadi peluang positif bagi produk School furniture kami,"ujarnya.

Untuk mencapai target tersebut, perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 5,4 miliar untuk pengembangan produk, dan meningkatkan produktivitas. Disebutlam, dana capex dari kas internal. Di sisi lain, PT Chitose Internasional Tbk membagikan dividen tunai kepada para pemegang sahamnya sebesar Rp 8 per saham atau senilai Rp 8 miliar. Dividen itu setara dengan 26,98 persen dari laba bersih tahun 2017. “Dividen sebagai komitmen perusahaan untuk memberikan keuntungan kepada pemegang saham,” kata Direktur Chitose Internasional Timatius J.Paulus.

Selain dividen, perseroan juga menetapkan Rp 1 miliar dari laba bersih 2017 sebagai cadangan wajib. Sisa laba bersih akan dibukukan sebagai laba ditahan (retained earning) untuk ekspansi bisnis. Tahun 2017, Chitose membukukan laba bersih Rp 29,65 miliar atau naik 44% dari tahun 2016 seebsar Rp 20,62 miliar. Adapun laba naik 43% menjadi Rp 27,66 miliar dari tahun sebelumnya Rp 19,31 miliar.

Pertumbuhan laba bersih tahun 2017 didorong penjualan yang mencapai Rp 373,96 miliar, atau naik 14,2 persen dari tahun sebelumnya Rp 327,43 miliar. Penjualan tersebut di atas target yang dipatok sebesar Rp 343,84 miliar. Dari total penjualan, untuk pasar lokal menyumbang 95 persen atau Rp 356,50 miliar, sedangkan untuk pasar ekspor sekitar 5 persen atau Rp 17,45 miliar. “Pasar luar negeri yakni Jepang sekitar 94,34% dari total ekspor, disusul Taiwan, Hong Kong, Singapura dan Australia,”ungkapnya.

Sekedar informasi perseroan berencana membuka distributor sebagai anak perusahaan untuk memperkuat pemasaran di wilayah Sumatera Selatan. Untuk itu perseroan akan memperkuat diversity produk dan bisnis, pengenalan produk baru, new business model, pengendalian biaya produksi dan operasional hingga mencari peluang anorganic business growth melalui pemilihan merchandising.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…