Akbar Tandjung Ramaikan Bursa Kandidat Cawapres

NERACA

 

Jakarta - Peneliti lembaga survei, Independent Data Survey atau IDS, Dr. Edhy Aruman mengatakan  mantan Ketua umum Partai Golkar dan mantan Ketua DPR RI, Akbar Tandjung ikut meramikan bursa Cawapres yang semakin sengit.

“Nama Akbar muncul dalam survei kandidat calon presiden atau Cawapres yang dipilih  responden, bahkan elektabilitas Akbar mengalahkan nama Walikota Bandung Ridwan Kamil yang kini maju sebagai salah satu Calon Gubernur Jawa Barat. Akbar Tandjung dalam survei ini juga mengalahkan Muhaimin Iskandar, Ketua umum PKB yang kini mengkampanyekan diri sebagai Cawapres,” kata Edhy Aruman di Jakarta, Senin (23/4).

Menurutnya, selain nama Akbar Tandjung, mantan politisi senior Golkar yang kini memimpin Partai Nasdem, Surya Paloh serta pendiri Partai Hanura yang kini menjadi Menkopolhukam, juga muncul sebagai Cawapres yang dipilih responden. Selain itu muncul nama-nama Cawapres seperti Yusuf Kalla, Prabowo Subianto, Gatot Nurmantyo, Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono, dan juga Machfud MD.“Kemunculan tokoh Akbar Tandjung yang dipilih sebagai salah satu Cawapres dan sederet politisi senior meramaikan panggung politik menjelang Pilpres 2019 mendatang,” ungkap Edhy Aruman.

Menurutnya tujuan survey untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap calon pasangan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dalam pemilu 2019 nanti, kemungkinan peta persaingan antar pasangan calon  yang diproyeksikan akan diusung  oleh  partai politik di tahun 2018 ini, dan peluang tokoh muda dan non-partai dalampetapersaingantersebut, ” kata Edhy Aruman.

Selama ini kata Edhy, IDS pengalaman menyelenggarakan berbagai survey nasional untuk kepentingan internal bisnis klien, namun karena menariknya situasi politik menjelang Pilpres-Pemilu 2019, IDS  memperluas  kegiatannya untuk melakukan survey  politik.

Edhy Aruman menjelaskan, dari preferensi nama kandidat wakil presiden secara  terbuka (top of mind)  dan tertutup (disebut dengan alat bantu di survey), IDS mendapatkan bahwa nama Gatot Nurmantyo,  Anis Baswedan, Mahfud MD dapat disebut sebagai tokoh non-partai politik  yang konsisten mendapatkan preferensi responden survey sebagai kandidat pasangan Wakil Presiden siapapun Presiden yang akan menjadi kandidat di 2018 ini. 

Sementara tokoh Partai Politik  secara konsisten disebut memiliki preferensi oleh responden survey adalah :  Agus Harimurti Yudhoyono,  Wiranto, Akbar Tandjung, Muhaimin Iskandar, Surya Paloh.  Di dalam tokoh Partai terdapat variasi senioritas-junior seperti nama Wiranto (Partai Hanura), Akbar Tandjung (Partai Golkar), Surya Paloh (Partai Nasdem), “versus”  tokoh muda Partai Demokrat dengan AHY, dan Muhaimin Iskandar (Partai Kebangkitan Bangsa) 

Edhy memaparkan, denganpertanyaanterbuka (top of mind) : Gatot Numantyo (19.8%) merupakankandidat paling unggul, diikuti oleh Anies R. Baswedan (10,4%),Agus Harimurti Yudhoyono (9,4%), Yusuf Kalla (5,4%), PrabowoSubianto (4,8%) sebagai nama yang muncul di  responden sebagai kandidat Wakil Presiden, yang dapat dipasangkan dengan siapapun kandidat presiden di 2018 ini.  Berturut turut, setelah 5 nama tersebut  diikuti oleh Mahfud MD (4.6%), Wiranto (3,7%), Surya Paloh (2,7%), Akbar Tandjung (2,5%), Ridwan Kamil (2,3%), dan Muhaimin Iskandar (2,1%).

Survey dilakukan pada warganegaraIndonesia  di 6 kota: Medan, DKI, Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Makassar, dengan jumlah sampel 520, margin kesalahan 4.3%.  Responden survey adalah mereka yang sudah mempunyai hak pilih yaitu mininimal berusia 17 tahun, sudah menikah dan bukan anggota TNI/POLRI. Metode survey menggunakan metode Stratified Multistage Random Sampling, dengan unit terkecil adalah kelurahan. Dari kelurahan terpilih kemudian ditentukan RT dengan menggunakan angka acak, dan menentukan KK yang terpilih dengan metode KISHGRID.

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesionerter struktur yang telah disusun sebelumnya sesuai tujuan survei, dilakukan pada 09-15 April 2018. Survey memfokuskan kepada elektabilitas kandidat presiden, kandidat wakil presiden baik untuk nama nama yang sudah muncul di  dalam survey survey nasional selama tahun 2018. Survey juga memunculkan nama kandidat (Presiden atau wakil presiden) yang tidak pernah dipublikasikan oleh lembaga survey politik di 2018, namun memiliki ketokohan baik karena berafiliasi dengan partai politik, tokoh nasional non parpol, tokoh yang mendapatkan exposure publik.

Jokowi Terkuat

Mengenai Capres, Edhy Aruman menjelaskan, hasil survei masih menempatkan Jokowi sebagai yang  terkuat. Dengan pertanyaan terbuka (top of mind) : Jokowi(49.8%) merupakan kandidat paling unggul, diikuti oleh Prabowo Subianto (29.0%),  Gatot Nurmantyo (4%), dan Tuan Guru Bajang (2.9), AgusHarimurtiYudhoyono ( 1.3%). 

IDS melakukan uji nama dengan 18 nama disodorkan kepada responden. Nama-nama dipilih dengan asumsi dikenal publik karena ketokohan di partai politik dan-atau ketokohan di tingkat nasional, seperti :   Joko Widodo (Jokowi), Puan Maharani, Prabowo Subianto,Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Akbar Tandjung,Aburizal Bakrie,Airlangga Hartarto, Wiranto, Surya Paloh, Anis Matta, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Zulkifli Hasan, Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto), Yusril Ihza Mahendra,Osman Sapta Odang, Mahfud MD, Gatot Nurmantyo,Anies Rasyid Baswedan

Berdasarkan daftar nama yang disodorkan IDS, responden memilih 1 nama di antara 18 nama-nama tokoh dengan persentasesebagai berikut  : Jokowi (52.3%), Prabowo Subianto (31.0%), Gatot Nurmantyo (5.8%) , Agus Harimurti Yudhoyono (2.7%), Mahfud MD (1.2%). Dari daftar 18 nama yang dipilih Jokowi, Prabowo, AHY sebagai tokoh Partai. Bagaimana dengan tokoh tokoh senior Partai Politik ? Responden memiliki preferensi dengan tokoh partai di luar PDIP dan Gerindra, namun dengan mereka dipilih dengan persentasedi bawah 1% berturut turut : Wiranto, Akbar Tandjung, Surya Paloh, dan Aburizal Bakrie. (iwan)

BERITA TERKAIT

Kanwil Kemenkumham Sumsel Sosialisasikan Pendaftaran Merek Kolektif

NERACA Palembang - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sumatera Selatan menyosialisasikan pendaftaran merek kolektif yang merupakan…

Jokowi Apresiasi PPATK Atas Pengakuan Efektivitas APU PPT

NERACA Jakarta - Presiden Joko Widodo mengapresiasi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Komite Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak…

KPK Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi di Pemprov Lampung

NERACA Bandarlampung - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung. "Kehadiran…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

Kanwil Kemenkumham Sumsel Sosialisasikan Pendaftaran Merek Kolektif

NERACA Palembang - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sumatera Selatan menyosialisasikan pendaftaran merek kolektif yang merupakan…

Jokowi Apresiasi PPATK Atas Pengakuan Efektivitas APU PPT

NERACA Jakarta - Presiden Joko Widodo mengapresiasi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Komite Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak…

KPK Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi di Pemprov Lampung

NERACA Bandarlampung - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung. "Kehadiran…