Facebook Ditutup, UMKM Merana

Kehancuran raksasa media sosial Facebook mengancam setelah kasus kebocoran data penggunanya di dunia, termasuk Indonesia. Kementerian Kominfo Indonesia bahkan bertekad akan memblokir Facebook jika ditemukan adanya tindak pidana dalam kebocoran data tersebut. Menteri Kominfo Rudiantara bahkan mengatakan bahwa Facebook terancam diblokir sementara di Indonesia hingga ada jawaban yang jelas mengenai kasus itu.

 

NERACA

 

Akhir-akhir ini, salah satu media sosial tersohor di dunia yaitu Facebook, sedang hangat diperbincangkan. Karena adanya temuan kebocoran data pengguna medsos yang didirikan Mark Zuckerberg ini. Indonesia juga tidak luput dari gelombang kebocoran data pengguna, karenanya Facebook pun diberikan waktu satu bulan oleh pemerintah untuk menyelesaikan persoalan ini. Jika tidak, bukan mustahil bila akses Facebook di Indonesia akan diblokir.

Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Bambang Soesatyo menyatakan usul memblokir akses Facebook di Indonesia, selepas kebocoran data penggunanya terungkap, bukan langkah yang bijaksana. Menurut dia hal itu malah bakal merugikan Indonesia, terutama kalangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).  "Bahwa menutup Facebook bukan langkah yang bijaksana karena Facebook memberikan manfaat yang banyak bagi masyarakat terutama usaha menengah ke bawah," kata Bambang.

Menurut Bambang, Facebook sebagai media sosial sangat membantu masyarakat kecil buat mengembangkan usaha, tanpa perlu menggunakan iklan yang menghabiskan dana yang banyak. Namun, Bambang Soesatyo juga menyayangkan Facebook teledor dalam hal keamanan data penggunanya. "Menurut saya kesalahan Facebook dalam mengamankan data konsumennya, data pengikutnya itu harus diminta pertanggungjawabannya," tambah Bambang.

Sementara Wakil Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Sulawesi Utara Ivanry Matu mengatakan rencana pemblokiran media sosial Facebook (FB) akan merugikan usaha mikro kecil menengah (UMKM). "Kami menolak FB diblokir, karena sebagian besar UMKM memanfaatkan media sosial tersebut dalam promosi dan pemasarannya," kata Ivanry.

Dia mengatakan penutupan Fb itu dapat memunculkan masalah baru dan akan merugikan pelaku usaha yang sering menggunakan Facebook sebagai sarana penjualan. "Facebook kini menjadi tempat menciptakan jutaan entrepreneur di Indonesia utamanya Sulut, saya kurang setuju jika diblokir," katanya lagi.

Facebook saat ini, katanya, telah menjadi media marketing bagi pelaku UMKM. "Media sosial sudah menjadi salah satu pasar online yang gratis bagi pelaku usaha, banyak pelaku UMKM juga sudah menjadikan Facebook sebagai tulang punggung," katanya pula.

Menurutnya, Facebook merupakan media sosial yang mudah untuk digunakan dari segala kalangan umur, sehingga menjadi tempat yang strategis bagi pengusaha untuk memperkenalkan dan menjual produk hingga ke tangan konsumen. "Facebook itu gratis, pengunaannya sangat gampang, jadi tepat menjadi perantara konsumen dengan produsen," ujarnya.

Ivanry mengatakan Facebook adalah media sosial yang tidak bisa dihindari pada era digitalisasi dan globalisasi, dan pasti ada kelebihan dan kekurangannya. "Yang perlu kita cari tahu dan perbaiki atau antisipasi kekurangan dan dampak buruknya, sedangkan yang bagus kita tingkatkan karena harus diakui Facebook sangat membantu para UMKM naik kelas bahkan mendorong pergerakan dunia usaha ke arah yang lebih baik dan meningkat," katanya lagi.

Meskipun demikian pihaknya mengapresiasi tindakan yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia melakukan sosialisasi hingga ke daerah cara penggunaan media sosial yang baik. "Saat ini sudah bagus pemerintah sedang masif melakukan roadshow seperti yang baru dilakukan di Manado tentang bahaya hoaks, itu yang perlu terus ditingkatkan," kata dia pula.

Senada, Sekretaris Asosiasi Pengusaha Industri Kreatif (APIK) Provinsi Sulawesi Utara Asep Rahman mengatakan rencana penutupan Facebook di Indonesia akan mengancam para pebisnis. "Saat ini banyak pelaku usaha di Sulut (Sulawesi Utara) yang mempromosikan hasil usahanya melalui media sosial Facebook," kata Asep.

Asep juga menilai rencana penutupan Facebook akan menjadi pukulan bagi pelaku usaha. "Facebook itu sudah melekat dengan pelaku usaha. Seharusnya diambil jalan tengah agar tidak merugikan orang yang sedang membangun usaha," ujarnya.

Asep mengatakan banyaknya masyarakat menggunakan Facebook karena ada dorongan pemerintah yang mengajak pelaku usaha menjual secara online, dengan maksud memperluas pasar penjualan.

Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memasarkan produk secara online hanya mengandalkan media sosial tersebut.

Jika harus membuat website, kata Asep, mereka harus mengeluarkan biaya cukup besar. Belum lagi untuk membayar sistem IT dan sebagainya. "Jadi perlu ada pemikiran yang matang untuk menutup FB (Facebook) di Indonesia," katanya.

 

Minta Maaf

 

Sebelumnya, Kepala Kebijakan Publik Facebook di Indonesia Ruben Hattari melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi 1 DPR. Ruben meminta maaf dan mengakui belum optimal mencegah penyalahgunaan data pengguna Facebook.

Ruben Hatarri juga melanjutkan akan melakukan investigasi secara mendalam mengenai dampak dan kerugian diakibatkan oleh Cambrige Analytica, demi memastikan tidak ada penyalahgunaan data pengguna.

Komisi 1 DPR memberikan tenggat waktu satu bulan bagi Facebook buat menuntaskan kasus penyalahgunaan data pengguna media sosial ini. DPR juga memperingatkan apabila investigasi itu tak selesai dalam tenggat sudah diberikan, maka aksesnya bakal diblokir.

Dalam RDP, Komisi 1 DPR memberikan empat catatan kepada Facebook. Yaitu harus menyelesaikan soal penyalahgunaan data pengguna. Segala bentuk konten berada di Facebook harus ditanggapi dengan cepat dan tegas serta memiliki term of service sendiri. Ketiga, model kerjasama antara Facebook dengan pihak ketiga harus mengedepankan perlindungan keamanan dan kerahasiaan data. Dan keempat, penyajian konten Facebook di Indonesia perlu memperhatikan kondisi sosial budaya Indonesia, dan menghilangkan semua konten negatif.  (iwan, agus, rin)

 

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…