Beli Hotel di Bali, Agung Podomoro Kuras Rp 400 Miliar

Neraca

Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) telah mepersiapkan akuisisi satu hotel di Bali pada tahun ini. Nilai akuisisi hotel tersebut ditaksir mencaai Rp 400 miliar. “Kami akan mengembangkan bisnis perhotelan di Bali, ada rencana  mengakuisisi satu hotel di sana. Nilai akuisisinya sekitar Rp 400 miliar, tapi kami akan join dengan pemilik lahan,” kata Wakil Direktur Utama II PT Agung Podomoro Land Tbk Indra Wijaya di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, akuisisi hotel ini merupakan bagian dari rencana ekspansi Agung Podomoro Land di Bali. Setelah cukup banyak menguasai property di Jakarta, anak  usaha Agung Podomoro ini tengah gencar untuk mengembangkan hotel, sebagai proyek propertinya di pulau Dewata tersebut.

Dalam kerja sama kali ini, Agung Podomoro tetap mayoritas, dengan porsi  sebesar 51%. Sedangkan sisanya adalah porsi pemilik lahan. Strategi  bekerja sama dengan investor, terutama pemilik lahan, lanjut dia,  merupakan strategi bisnis Agung Podomoro Land, ketika berekspansi ke suatu daerah.

Pemilik lahan yang menjadi mitra perseroan adalah  pengusaha Surabaya. Meski saat ini hotel tersebut sudah beroperasi, namun kata Indra, hotel  tersebut akan dikembangkan lagi, sehingga bisa memberi hasil yang lebih  baik dari yang ada saat ini.

Rencananya hotel yang akan diakusisi ini berdiri di atas lahan seluas 4 hektar (ha) yang terletak di daerah Seminyak. Dengan aturan pemerintah kota Bali, tidak ada gedung yang bisa didirikan lebih tinggi dari pohon kelapa.  Sehingga Agung Podomoro berupaya untuk meningkatkan kelas dari hotel  tersebut dibanding meningkatkan tingginya. “Kami upayakan pengembangan maksimal untuk hotel ini. Saat ini hotelnya, hanya ada empat lantai.

Untuk ekspansi ini perseroan sebelumnya telah membentuk dua anak usaha  property batu yaitu PT Central Cipta Bersama dan PT Tunas Karya Bersama. Salah satu dari anak usaha ini, akan menangani ekspansi Agung Podomoro di Bali. Sementara satu anak usaha lainnya akan melakukan ekspansi bersama pengusaha lokal dan mengembangkan properti Makasar, Sulawesi Selatan.

Wakil Direktur Utama APLN, Ariesman Widjaja pernah bilang, pembentukan dua anak usaha baru tersebut untuk mendukung pengembangan usaha di Makassar. "Perseroan sebagai pemegang 51% saham dan 49% saham dimiliki oleh pihak tidak terafiliasi," ungkapnya.

Dia menegaskan, investasi APLN di perusahaan tersebut tidak melebihi 20% dari ekuitas sehingga pendirian perusahaan dua anak usaha ini tidak termasuk transaksi material. Sebelumnya, nilai penjualan properti perseroan tahun lalu diperkirakan mencapai Rp 4,2 triliun. Angka ini mengalami peningkatan 71% dibanding 2010. Angka penjualan ini mencapai 21% di atas target yang ditetapkan perseroan. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…