Baramulti Suksessarana Bagi Dividen US$ 42 Juta

NERACA

Jakarta – Sukses mencatatkan kinerja keuangan yang positif dengan pertumbuhan pendapatan 61,79% dari US$ 242,6 juta menjadi US$ 392,57 juta di 2017 mendorong PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) berbagi keuntungan kepada pemegang saham dengan pembagian dividen.

Eric Rahardja, Direktur and Corporate Secretary PT Baramulti Suksessarana Tbk mengatakan, perseroan akan membagikan dividen final sebesar US$ 42 juta,”Dari total laba bersih US$ 82,82 juta selama tahun 2017, telah dibagikan dividen interim sebanyak US$ 25 juta dan sedangkan untuk dividen final sebanyak US$ 42 juta,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dividen final sebanyak US$ 42 juta atau seharga Rp 236,29 per saham tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Tercatat selama tahun 2017, perusahaan memproduksi batubara sebanyak 9,013 juta ton, meningkat 13,4% dibanding tahun 2016 yang sebesar 7,944 juta ton. BSSR juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan signifikan pada tahun 2017. Pendapatan BSSR naik 61,97% (yoy) menjadi US$ 392,57 juta. Sedangkan laba bersih perusahaan tahun lalu mencapai US$ 82,82 juta.

Selain itu, EBITDA tahun 2017 juga tumbuh hampir tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Selama tahun 2017, EBITDA Baramulti tercatat sebesar US$ 123,18 juta. Sementara tahun 2016 hanya sebesar US$ 46,35 juta.”Hal ini didukung oleh harga yang membaik dan upaya efisiensi perseroan,"ujar Eric Rahardja.

Tahun ini, perseroan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 20 juta pada tahun ini. Dimana dana belanja modal tersebut berasal dari internal dan eksternal. Menurut Eric, perusahaan  tengah negosiasi dengan sejumlah perbankan untuk pendanaan belanja modal tersebut. "Dari eksternal sekitar US$ 10 jutaan," ungkapnya.

Nantinya, belanja modal sebesar US$ 7 juta akan digunakan untuk eksplorasi dan US$ 6,2 juta untuk pembelian mesin dan alat berat. Kemudian, fasilitas infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya masing-masing sebesar US$ 3,5 juta. Tahun lalu, realisasi capex perseroan sebesar US$ 6,621 juta. Alokasi terbanyak digunakan untuk eksplorasi sebesar US$ 4,573 juta dan pembelian mesin dan alat berat sebesar US$ 1,516 juta. Sisanya untuk fasilitas infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya.

Direktur BSSR Khoiruddin menambahkan, tahun ini, perseroan tidak fokus akuisisi penambahan lahan baru. "Kami ingin memaksimalkan potensi cadangan yang kami punya, memastikan cadangan-cadangan yang dapat kami ekploitasi," imbuhnya.

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…

BRIS Bakal Lepas Saham Ke Investor Strategis

NERACA Jakarta – Guna perkuat likuiditas, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI bakal menggelar aksi korporasi berupa melepas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…

BRIS Bakal Lepas Saham Ke Investor Strategis

NERACA Jakarta – Guna perkuat likuiditas, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI bakal menggelar aksi korporasi berupa melepas…