Kuartal Satu, Laba PT Bukit Asam Tumbuh 66%

NERACA

Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan pertumbuhan laba bersih pada kuartal pertama 2018 sebesar 66% menjadi Rp1,45 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp870,8 miliar.”Upaya perusahaan dalam mengimplementasikan strategi usaha yang efektif mampu membawa perusahaan meraih kinerja keuangan meningkat," kata Direktur Utama Bukit Asam, Arviyan Arifin di Jakarta, Kamis (19/4).

Dia menambahkan, pendapatan usaha perseroan juga mengalami pertumbuhan pada kuartal pertama 2018 menjadi Rp5,75 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp4,55 triliun.”Peningkatan pendapatan itu ditopang kenaikan pendapatan dari penjualan batubara ekspor, sedangkan pendapatan dari penjualan batubara domestik relatif sama dibandingkan periode sama tahun sebelumnya," ujarnya.

Dirinya memaparkan, penjualan batubara ekspor untuk kuartal pertama 2018 sebesar 55% dari total pendapatan, sedangkan pendapatan atas penjualan batu bara domestik sebesar 43%. Sisanya sekitar 2% adalah pendapatan atas aktivitas usaha lainnya, yang terdiri dari penjualan listrik, briket, minyak sawit mentah, jasa kesehatan rumah sakit, dan jasa sewa.

Pada kuartal pertama 2018, lanjut dia, harga jual rata-rata batubara bergerak positif sebesar 10% menjadi Rp892.243 per ton, dari Rp813.073 per ton pada periode sama tahun lalu.”Kenaikan harga jual itu ditopang oleh penguatan harga batubara Newcastle yang naik 26%, maupun harga batubara thermal Indonesia yang naik 16%," paparnya.

Pada 2018 ini, Arviyan Arifin mengatakan bahwa pihaknya menargetkan produksi batubara sebesar 25,54 juta ton, naik 5% dari realisasi tahun sebelumnya sebesar 24,25 juta ton. Dia menambahkan, perseroan juga menargetkan untuk menigkatkan volume penjaulan menjadi sebesar 25,88 juta ton dengan komposisi 53% atau 13,74 juta ton untuk pasar domestik dan 47% atau 12,15 juta ton untuk pasar ekspor.

Secara total, dia menambahkan, target penjualan 2018 meningkat sebesar 2,25 juta ton atau 10% dibandingkan realisasi 2017 yang sebesar 23,63 juta ton.”Peningkatan target ditopang oleh rencana penjaualan ekspor untuk batubara medium to high calorie ke premium market seiring dengan semakin membaiknya harga batubara, permintaan batubara juga menunjukan pertumbuhan yang positif khususnya di wilayah ASEAN, dimana pada wilayah itu akan beroperasinya sejumlah PLTU baru," ujarnya.

Dalam rangka mendukung target itu, lanjutnya, perseroan menganggarkan investasi sebesar Rp6,55 triliun, terdiri dari Rp1,43 triliun untuk investasi rutin, dan sisanya Rp5,12 triliun untuk investasi pengembangan. Nantinya, PTBA akan menggunakan Rp 1,43 triliun dari capex akan untuk investasi rutin. Bukit Asam akan menggunakan Rp 5,12 triliun untuk investasi pengembangan. Salah satu proyek pengembangan yang dilakukan PTBA adalah pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sumsel 8.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…